Giliran Anak 5 Tahun Diduga Terjangkit DBD

Jumat 23 Feb 2024 - 17:13 WIB
Reporter : Andry Dinata
Editor : EMA

 

Bacoan Jemo Kito - Demam Berdarah Dengue (DBD) sudah sangat mengkhawatirkan di Kabupaten Seluma. Pasalnya, selang beberapa hari saja usai Dedi Aprianto (33) warga Desa Padang Pelasan, Kecamatan Air Periukan, meninggal dunia pada Selasa (20/2).

Diduga akibat terjangkit DBD. Kemarin (22/2) anak umur 11 tahun warga Desa Rena Panjang, Kecamatan Lubuk Sandi dikabarkan juga meninggal dunia di rumah sakit M Yunus Bengkulu diduga akibat DBD.

Kabar terbarunya anak umur 5 tahun adik dari yang meninggal dunia di Rena Panjang saat ini juga sedang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara diduga juga terjangkit DBD. 

Dikonfirmasi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma melalui Kasi P2P Septi Erdita menyampaikan dua kasus meninggal dunia tersebut belum dapat dipastikan karena DBD.

Pasalnya, hingga saat ini pihaknya masih terus meminta hasil pemeriksaan laboratorium kepada pihak keluarga. "Jadi untuk yang meninggal dunia baik itu di Padang Pelasan dan yang terbaru di Desa Rena Panjang kita belum dapat pastikan DBD.

Namun isunya yang beredar itu DBD. Untuk yang umur 5 tahun di Desa Rena Panjang kita juga belum dapat pastikan," kata Septi, kemarin. 

BACA JUGA:Soal Kades Dusun Baru, Pemda Seluma Sudah Gelar Rapat

BACA JUGA:57 Klub Ikuti Turnamen Voli Perwosi

Septi menyampaikan saat ini petugas Dinas Kesehatan bersama dengan Puskesmas Tumbuan sudah turun ke lokasi. Namun mengingat kondisi keluarga sedang berduka pihaknya masih kesulitan untuk meminta hasil pemeriksaan laboratorium.

"Kita belum berani menyatakan DBD baru infromasi. Kalau hasil laboratoriumnya nanti trombositnya turun baru bisa kita pastikan DBD," jelasnya. 

Disampaikan Septi jumlah masyarakat yang terjangkit DBD di Kabupaten Seluma saat ini sudah mencapai 89 orang. Seluruhnya sudah ditangani dan sudah dilakukan fogging atau pengasapan.

Dari 89 kasus tersebut paling banyak terjadi di Kecamatan Seluma Timur sebanyak 11 orang, Sukamerindu 8 orang, dan terbanyak ketiga di Masmambang 6 orang. "Dari 89 kasus itu seluruhnya sudah ditangani dan sudah fogging," tuturnya.

Dikatakannya, fogging atau pengasapan tidak begitu efektif untuk mengatasi DBD. Bahkan jika dipersentasikan hanya 10 persen saja kemungkinan berhasil mengatasi DBD dengan Fogging.

Yang paling efektif itu menurutnya adalah dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk. 

Kategori :