LUBUK GIO - Sekitar 60 hektar lahan sawah milik warga Desa Lubuk Gio di Kecamatan Talo tak dapat difungsikan, Biakibat dampak kemarau beberapa waktu lalu. Lahan sawah mengalami kekeringan, tanah lahan kering. Warga tak bisa menanam bibit benih padi.
Masayakat khususnya petani mengalami kerugian karena lahan sawah milik mereka tidak berfungsi. Dikatakan Kades Lubuk Gio Ansori dikonfirmasi kemarin Minggu (19/11), dampak kemarau beberapa waktu lalu sehingga petani tidak bisa menanam padi. ''Warga desa tidak dapat mengolah lahan sawah, karena lahan sawah mereka keras mirip lapangan bola. Akibatnya ekonomi warga terganggu,''jelasnya.
Alhamdulillah semenjak hujan beberapa hari terakhir ini, lahan persawahan sudah mulai tersalurkan sumber air sehingga para petani sudah mulai bergerak untuk mengelola lahan sawah mereka agar bisa dimanfaatkan untuk menanam bibit padi. "Memang proses mengurus lahan sawah tidak mudah, membutuhkan proses yang cukup lama mulai dari pembersihan membajak lahan hingga proses penanaman padi juga membutuhkan biaya dan perawatan yang pembelian pupuk untuk memeliharan padi agar menghasilkan hasil yang maksimal kedepan,''jelasnya.
Kades berharap dengan usaha dan upaya para petani untuk mengelola lahan sawah mereka bisa menimbulkan hasil karena beberapa waktu terakhir ini petani tidak mendapatkan hasil dari olahan sawah mereka. Karena lahan sawah kereta mengalami kekeringan akibat kemarau panjang beberapa.
''minggu terakhir ini dengan turunnya hujan pateni sangat bersyukur karena lahan sawah sudah bisa digarap kembali, meski membutuhkan waktu yang cukup lama setidaknya petani bisa berusaha untuk menanam bibit padi dan mereka bisa mendapatkan hasil. Muda-mudahan dengan kembalinya digarap lahan sawah merekan bisa menghasilkan untuk membantu ekonomi masyarakat di desa,''jelasnya.(apr)