Koranradarseluma.net - Manusia bisa menjadi pemicu awal terjadi proses kerusakan lingkungan secara tidak langsung. Seperti halnya, pembakaran sampah, asap kendaraan bermotor, kegiatan industri, pembuangan limbah ke laut dan sungai, penebangan liar, pengambilan sumber daya alam secara berlebihan, pembakaran bahan bakar fosil, membuang sampah sembarangan.
BACA JUGA:Pemkab Bengkulu Selatan Siapkan Anggaran PSU Berdasarkan PHPU
"Seperti diketahui lingkungan menjadi rusak akibat ulah manusia karena berbagai aktivitas yang tidak ramah lingkungan, seperti penebangan hutan, pembuangan limba secara liar. Kerusakan lingkung juga dapat dipicu oleh manusia namun manusia tidak mampu mencegah terjadinya kerusakan disebabkan oleh alam, seperti halnya banjir longsor,"ujar kepala DLHK BS, Haroni SP.MM.
BACA JUGA:Nyoblos Lagi, Nasdem Bangun Konsolidasi Internal Partai
Dikatakan Haroni, peristiwa alam yang dapat memengaruhi kerusakan lingkungan, seperti disebutkan letusan gunung berapi, gempa bumi, tanah longsor, banjir, badai dan angin topan, kemarau panjang, dan tsunami. "Dampak kerusakan lingkungan, yakni pemanasan global, perubahan ekosistem, cuaca ekstrem, kenaikan permukaan air laaut, terhambatnya aliran sungai sehingga terjadi banjir, terganggunya ekosistem di area sungai, banyak ikan yang mati, penurunan kualitas air,"beber Haroni.
Untuk mencegah kerusakan lingkungan mari memilah sampah antara sampah yang dapat didaur ulang menjadi pupuk, membuang sampah pada tempatnya, reboisasi atau penanaman kembali pada hutan atau tanah yang gundul, tidak membuang limbah ke sungai dan laut.