koranradarseluma.net - Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi desa, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Margo Sari mengalokasikan 20% Dana Ketahanan Pangan untuk pengadaan sapi betina. Program ini sesuai peraturan Menteri Desa bahwa anggaran 20 persen akan di kelola oleh bumdes untuk pengadaan hewan ternak sapi diharapkan program ini dapat memperkuat sektor peternakan desa serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sekretaris Desa (Sekdes) Yulius dikonfirmasi kemarin (3/2) menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan manfaat jangka panjang bagi warga. "Dengan adanya pengadaan sapi betina ini, masyarakat bisa mengembangkan usaha peternakan yang berkelanjutan. Selain itu, hasil ternak seperti anak sapi dan bisa menjadi sumber pendapatan tambahan," terangnya
"Program ini juga diharapkan berkontribusi terhadap ketahanan pangan desa. Pasokan daging dan susu dari sapi betina akan membantu mencukupi kebutuhan protein hewani masyarakat. Tak hanya itu, limbah peternakan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik dan biogas, sehingga mendukung pertanian berkelanjutan. Bumdes Margo Sari akan bertanggung jawab dalam pengelolaan dan distribusi sapi betina kepada warga yang memenuhi syarat. Proses seleksi dilakukan secara transparan agar bantuan ini tepat sasaran dan memberikan dampak maksimal. Sejumlah warga menyambut baik program ini. "Kami sangat bersyukur dengan adanya bantuan sapi betina ini. Selain bisa membantu ekonomi keluarga, kami juga bisa belajar beternak dengan lebih baik,"
"Pemerintah Desa Margo Sari berharap dapat menciptakan kemandirian desa dalam sektor peternakan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Tujuan pengadaan sapi betina untuk melalui Dana Ketahanan Pangan yang dikelola oleh BUMDes bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa secara berkelanjutan.
Memberikan peluang usaha bagi warga desa melalui peternakan sapi, menambah pendapatan masyarakat dari hasil penjualan anak sapi (pedet),
mendorong pertumbuhan ekonomi desa melalui sektor peternakan.
Meningkatkan produksi pangan desa dan kemandirian desa dalam memenuhi kebutuhan gizi warganya.
"Mendorong masyarakat untuk mengembangkan keterampilan dalam beternak sapi membantu peternak desa mendapatkan akses terhadap sumber daya dan teknologi peternakan. Meningkatkan kapasitas peternak dalam mengelola usaha peternakan yang lebih produktif. Kotoran sapi dapat diolah menjadi pupuk organik yang berguna bagi pertanian desa.
Limbah peternakan juga bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi biogas untuk kebutuhan rumah tangga.
Diharapkan dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat desa dapat meningkatkan kesejahteraannya, memiliki akses yang lebih baik terhadap sumber pangan, dan membangun sistem ekonomi desa yang lebih kuat dan mandiri.(apr)
BACA JUGA:Camat Talo dan Staf Gelar Senam Bersama serta Aksi Kebersihan Lingkungan
BACA JUGA:5 KM Akses Jalan Provinsi Penghubung Desa Pering Baru Menuju Desa Tebat Sibun Rusak