Disdikbud Seluma Salurkan 202 Lengguai, Kulintang dan Rehab Keperluan Adat, Telan Rp 1,7 Miliar
Kepala Disdikbud Seluma, Farzian--radarseluma.bacakoran.co
Koranradarseluma.net - Dalam upaya pelestarian adat dan budaya di Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Seluma merencanakan akan melengkapi alat kelengkapan adat dan juga alat kesenian adat yang diperuntukkan di 202 desa dan kelurahan yang berada di wilayah Kabupaten Seluma.
Dimana, untuk kelengkapan alat adat dan juga alat kesenian adat. Telah direncanakan akan disalurkan atau dibagikan pada bulan November tahun 2024 mendatang. Untuk pengadaan tersebut bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2024, yakni sebesar kurang lebih Rp 1.7 Miliar.
"Untuk pengadaan ini memang ada dari anggaran dana DAU Dinas Pendidikan. Sesuai dengan petunjuk Kementerian PMK. Ada 180 desa dan 22 kelurahan di Kabupaten Seluma. Mulai tanggal 24 Agustus kemaren sudah kita berikan ke BMA secara simbolis dan nantinya di bulan November akan langsung di bagikan ke masing-masing pengurus adat di setiap desa dan kelurahan melalui setiap Kecamatan," sampai Kepala Disdikbud Kabupaten Seluma, Farzian, SPd.
Adapun alat kesenian adat tersebut berupa, 1 buah lengguai, 1 buah redap dan 1 set rebana. Serta satu buah kulintang, untuk masing-masing Desa dan Kelurahan yang ada di wilayah Kabupaten Seluma.
Tak hanya alat kesenian adat serawai saja yang rencananya akan disalurkan. Melainkan, alat kesenian jawa pun juga akan disalurkan oleh Disdikbud Kabupaten Seluma. Yakni berupa, alat kesenian kuda kepang. Nantinya alat kesenian tersebut juga akan disalurkan ke 202 desa dan kelurahan yang ada di wilayah Kabupaten Seluma.
"Untuk alat kesenian jawa, seperti kuda kepang pun turut kita salurkan juga," terangnya. Dirinya juga menambahkan, untuk pengadaan alat kesenian adat ini merupakan bagian dari pada melestarikan adat dan budaya di Kabupaten Seluma. Serta, juga merupakan salah satu program dari Pemerintah Kabupaten Seluma. Yakni, Seluma berbudaya dan beragama.
"Iya, ini bagian dari pelestarian adat dan budaya yang selaras dengan program dari Pemerintah Kabupaten Seluma. Yakni, Seluma berbudaya dan beragama," pungkasnya.