Sambut Tahun Baru Saka, Umat Hindu Arak Ogoh-ogoh
Umat hindu sambut tahun baru Saka--radarseluma.bacakoran.co
Bacoan Jemo Kito - Menyambut hari Raya Nyepi, ratusan Umat Hindu yang berada di Desa Air Petani, Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu. Menggelar pawai Ogoh-Ogoh.
Dalam pawai Ogoh-Ogoh yang telah digelar Umat Hindu yang berada di Desa Air Petai pada Minggu (10/3) malam. Dilaksanakan dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi. Dalam proses pawai Ogoh-Ogoh, dibawa keliling desa searah mata angin dan diiringi dengan musik gamelan.
"Ini adalah bagian dari ritual menyambut tahun baru Shaka. Yaitu Hari Raya Nyepi. Pengarahan Ogoh-Ogoh sendiri maknanya adalah untuk menyerap semua energi negatif atau kejahatan.
Dan Ogoh-Ogoh itu sendiri adalah simbol kepribadian mahluk Bhuta Kala. Kami menyebutnya dalam Hindu yang membawa aura kekuatan sangat jahat, negatif yang bisa mengganggu manusia dan alam sekitarnya," terang Jero Mangku Desa Air Petai, Nyoman Kartono.
BACA JUGA:Amblas, Warga Desa Sekalak Gotong Royong Perbaiki Jembatan Air Pelubang
BACA JUGA:Istri Telponan Dengan Mantan, Suami Cemburu dan Bacok Teman Sendiri
Nyoman Kartono juga menyatakan, jika Ogoh-Ogoh merupakan simbol dari mahluk Bhuta Kala yang membawa hawa negatif kepada manusia dan alam.
Untuk itu Ogoh-Ogoh harus dibawa keliling atau diarak desa, dalam rangka menyerap seluruh energi negatif yang tersebar. Untuk kemudian nantinya, Ogoh-Ogoh yang sudah diarak ke tujuh penjuru desa nantinya dimusnahkan.
"Iya benar menurut Hindu, kami menyebutnya mengaraknya cap nyatu desa. Ke empat penjuru mata angin dan nanti berakhirnya di tengah-tengah.
Agar semua energi negatif yang kami maksud bisa terserap oleh kekuatan Bhuta Kala itu sendiri dan nantinya. Akhirnya dari pengarakan Ogoh-Ogoh ini nantinya dibakar, itu adalah simbol membakar semua kejahatan energi negatif yang ada di lingkungan desa kami," terangnya.
BACA JUGA:Sama-sama Penjaga Kebun Cekcok, Warga Rawah Indah Terkena Tembakan Senapan