Sama-sama Penjaga Kebun Cekcok, Warga Rawah Indah Terkena Tembakan Senapan
Korban saat mendapatkan perawatan tenaga kesehatan--radarseluma.bacakoran.co
Bacoan Jemo Kito - Area lokasi perkebunan kelapa sawit di Desa Rawa Indah, Kecamatan Ilir Talo Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu. Pada Minggu (10/3) dinihari, sekitar Pukul 02.00 WIB. Sempat dibuat heboh dengan adanya insiden penembakan.
Dari informasi yang diperoleh, aksi penembakan tersebut dialami oleh Paimin (63) yang mengalami luka tembak di bagian pinggul dengan menggunakan senapang angin (Gejluk).
Sedangkan rekannya yang diketahui bernama Budi Rusanto (53) juga mengalami luka dibagian pelipis matanya lantaran terkena sabetan bambu.
"Benar, korban yang terkena tembak senapan angin itu warga saya bernama Paimin. Sedangkan temannya Budi Rusanto. Keduanya merupakan penjaga kebun kelapa sawit milik Bisri warga kami juga," kata Kepala Desa Rawa Indah, Arfandi saat dikonfirmasi Radar Seluma.
BACA JUGA:Tinggal Seminggu Lagi, OPD Diminta Tuntaskan Temuan LHP BPK RI
BACA JUGA:Sambut Ramadhan, Jamaah Gotong Royong Bersihkan Masjid Al-Barokah
Dikatakan Arfandi, dari cerita rekan korban yang juga menjadi saksi dalam kejadian tersebut mengatakan. Jika pada saat kejadian, situasi di areal perkebunan kelapa sawit yang berada di Desa Rawa Indah memang sedang rawan tindak pidana pencurian Tandan Buah Sawit (TBS) kelapa sawit.
Saat malam kejadian tersebut, korban dari atas pondok bersamanya ikut memantau keramaian belasan warga yang menyalakan senter di areal perkebunan kelapa sawit milik Toha yang bersebelahan dengan kebun sawit milik Bisri.
Kemudian saksi berupaya memantau lebih dekat keramaian yang ada, dengan cara merunduk di bawah pohon kelapa sawit. Setelah belasan warga berangsur-angsur pulang.
Saat itu datanglah Mudan (48) dan Toha (55) selaku pemilik lahan kebun yang tak lain masih tetangganya yang mendapatinya sedang merunduk di bawah pohon kelapa sawit.
Kemudian sempat terjadi cekcok mulut antara Budi dengan 2 tetangganya yang menuduhnya sebagai pencuri. Hingga Toha pun memerintahkan Mudan selaku anak buahnya untuk menembaknya dengan senapan angin (gejluk).
Kemudian perintah Toha pun dituruti Mudan. Saat Mudan akan mengarahkan moncong gejluk nya. Budi lantas spontan mengarahkan senternya ke arah matanya, karena berupaya berlari menyelamatkan diri.