Saksi Kasus Percobaan Pemerkosaan, Kades dan Sopir Truk Jalani Pemeriksaan Penyidik Unit PPA Polres Seluma
Kasatreskrim Polres Seluma--Koranradarseluma.net
Koranradarseluma.net - Dalam penanganan kasus dugaan percobaan pemerkosa terhadap seorang mahasiswi yang sempat heboh di Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu. Hingga saat ini masih ditangani oleh penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Seluma.
Hal tersebut terlihat dengan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang hingga saat ini masih terus dilakukan oleh penyidik Unit PPA Satreskrim Polres Seluma. Bahkan terlihat Kepala Desa Air Periukan dan juga sang sopir truk yang melihat awal peristiwa tersebut juga dilakukan pemeriksaan oleh penyidik Unit PPA Satreskrim Polres Seluma.
"Memenuhi panggilan penyidik, terkait kejadian kemarin mas," sampai Kepala Desa Air Periukan, Hajral Askani saat dikonfirmasi Radar Seluma.
Pemeriksaan dilakukan di ruang penyidik Unit PPA Satreskrim Polres Seluma. Selain kepala desa dan juga sopir truk. Penyidik Unit PPA Satreskrim Polres Seluma juga masih melakukan pemeriksaan terhadap korban dan juga terduga pelaku.
Pemeriksaan ini dilakukan penyidik untuk memperkuat alat bukti dalam perkara tindak pidana kasus percobaan pemerkosaan yang dilakukan oleh GE (20) warga Kabupaten Bengkulu Selatan. Terhadap seorang mahasiswi salah satu Universitas di Kota Bengkulu. Yakni berinisialkan RA (21) yang juga warga Kabupaten Bengkulu Selatan. Yang membuat gempar warga Desa Air Periukan Kecamatan Air Periukan, pada Selasa (28/1) malam yang lalu.
"Ini masih kita tindak lanjuti, penyidik unit PPA saat ini masih memintai keterangan saksi-saksi termasuk korban. Karena keterangan mereka sangat diperlukan dalam melengkapi berkas perkara yang sedang dilakukan penyidikan. Yang juga akan memperkuat alat bukti, selain barang bukti yang telah diamankan," terang Kapolres Seluma, AKBP Arif Eko Prasetyo, SIK MH melalui Kasat Reskrim, AKP Prengki Sirait, SH saat dikonfirmasi Radar Seluma.
Dalam pemeriksaan terhadap korban, dihadapan penyidik Unit PPA Satreskrim Polres Seluma. Jika korban yang diketahui berinisialkan RA (21) seorang mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Bengkulu warga Kabupaten Bengkulu Selatan mengaku. Jika dirinya (RA) dengan pelaku GE (20) warga Kabupaten Bengkulu Selatan memang memiliki hubungan asmara. Keduanya telah menjalani asmara (Pacaran) sejak sekitar 7 sampai 9 bulan yang lalu.
Bahkan diketahui juga, jika korban dengan terduga pelaku saling berkenalan saat bermain Game. Yakni sejak awal tahun 2021 yang lalu. Sejak awal berkenalan dengan korban. Kedua mulai berkomunikasi. Hingga menjalin hubungan (Pacaran) yang baru 7 hingga 9 bulan yang lalu.
Adapun kronologis kejadian percobaan pemerkosaan yang dilakukan oleh GE terhadap korban (RA) bermula. Pada saat GE meminta RA untuk mengantarkannya ke rumah saudaranya. Karena ke keesokan harinya GE mau pulang ke rumah nya yang berada di Kabupaten Bengkulu Selatan.
Sehingga pada Selasa (28/1) malam, RA pun bermaksud ingin mengantarkan GE atas permintaan GE. Hanya saja, saat dalam perjalanan tepatnya berada di perbatasan Desa Air Periukan dengan Desa Padang Pelasan. GE memiliki niat bejat terhadap RA. RA malah diajak ke sebuah perkebunan kelapa sawit milik warga. Disana GE langsung melancarkan aksi bejatnya untuk melakukan persetubuhan terhadap korban. Hanya saja saat itu korban menolak hingga memberontak dan sempat melarikan diri untuk meminta pertolongan.
Saat itu korban berlari keluar area kebun sawit dan menuju ke tengah jalan dan menghadang laju truknya yang tengah melaju dari arah Kota Tais menuju ke arah Kota Bengkulu. Hanya saja pelaku saat itu masih mengejar korban dalam kondisi tanpa celana.
Walaupun dalam kondisi setengah telanjang, pelaku tetap nekat mengejar korban dan berhasil menarik korban. Serta menyekap korban ke arah areal kebun kelapa sawit milik warga setempat. Melihat hal tersebut, sang sopir pun kemudian langsung meminta bantuan warga sekitar dan memberitahukan jika korban menjadi target 'penjahat kelamin' dan disekap oleh pelaku di kebun kelapa sawit.
Tanpa banyak basa-basi, warga sekitar pun langsung bersama-sama mengejar pelaku ke areal perkebunan kelapa sawit di tengah kegelapan malam. Walaupun hanya mengandalkan cahaya senter seadanya.
"Jarak sepeda motor sekitar 30 meter, pelaku sembunyi di pagar sawit dengan kondisi laki-laki tidak mengunakan celana," tegas Kasat.