Ketum IKA UPI Enggartiasto Lukita Ajak Alumni Tingkatkan Kompetensi Diri
Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia (IKA UPI) Enggartiasto Lukita mengajak semua alumni untuk meningkatkan kompetensi diri, membangun semangat kebersamaan untuk saling bantu dalam kebaikan pada acara UPI Leadership Forum di Wisma Sek--
koranradarseluma.net - Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia (IKA UPI) Enggartiasto Lukita mengajak semua alumni untuk meningkatkan kompetensi diri. Bangun semangat kebersamaan untuk saling bantu dalam kebaikan.
Enggartiasto Lukita menyampaikan hal itu pada acara forum kepemimpinan di Wisma Sekretariat Negara, Jalan Cilaki 61 Kota Bandung, Minggu (26/1/2025).
Forum Kepemimpinan IKA UPI dihadiri pejabat tinggi di daerah dan nasional, kepala sekolah, politisi, BUMN, kepolisian, serta pengusaha-pengusaha sukses.
Enggartiasto menceritakan, pertemuan digagas untuk menindaklanjuti diskusi di grup yang mengusulkan adanya pendataan potensi alumni. Menurut dia, sebagai pertemuan awal, forum berisikan perkenalan dan sharing pengalaman serta gagasan.
"Ini menjadi pemetaan episode perdana. Perlu dilanjutkan tentu saja. Yang diundang adalah yang teridentifikasi sampai saat ini. Konon katanya ada banyak alumni UPI di pemerintahan di daerah. Selama datanya belum masuk, anggap saja itu klaim. Sulit juga mengundang jika belum ada kejelasan profil dan kontaknya," bebernya.
Enggartiasto menjelaskan, dalam sharing itu mengemuka adanya kondisi aktual, yaitu selama ini alumni UPI "berjuang sendirian". Hal itu diduga karena kurang kuatnya dukungan ekosistem alumni dan almamater.
"Padahal, potensi kita besar. Hanya belum terpetakan dengan baik. Belum terkonsolidasi," ucapnya.
Enggartiasto memaparkan, pemetaan bertujuan untuk distribusi kepemimpinan, baik di pemerintahan, politik, badan publik, bahkan di sekolah. "Turut diundang sejumlah kepala sekolah yang direkomendasikan Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI). Senior jadi mentor, junior jadi kader," jelasnya.
Pengurus Komisariat Kampus Purwakarta
Selain itu, muncul juga diskusi terkait dengan kabinet dan sharing power di daerah. Catatan sederhananya, tidak ada makan siang gratis. Yang berjuang yang meraih kekuasaan.
"Saatnya alumni UPI ambil bagian dalam babak-babak politik itu. Walaupun demikian, IKA UPI berdiri untuk semua alumni," tegasnya.
Enggartiasto juga mengajak alumni UPI untuk bersatu mendorong seseorang pada posisi tertentu. Meski begitu, tidak bisa semata menggantungkan pada cantolan.
"Dia yang harus membangun kapasitas dan reputasi. Jejaring dan rekomendasi menjadi sentuhan akhir yang menentukan," katanya.
Enggartiasto berharap, IKA UPI bisa memerankan diri sebagai hub saat secara kelembagaan terlalu beririsan dengan politik lokal kampus. IKA UPI tidak ikut politik partere dan tidak cawe-cawe.