Bappeda Seluma Gelar P3KN dan Pendataan Kemiskinan Ekstrem, di Kecamatan Talo

Koranradarseluma.net - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Seluma melaksanakan kegiatan Pendataan dan Pemutakhiran Data Kemiskinan Ekstrem (P3KN) di Kecamatan Talo dan Kecamatan Ilir Talo. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan data yang akurat dan terbarukan guna mendukung upaya pemerintah dalam pengentasan kemiskinan ekstrem di wilayah tersebut. Kegiatan dilaksanak pendopok Kecamatan Talo dihadir Kepala Desa Perangkat desa. Diungkap Kabid Bappeda Seluma Edi Fermansyah  SE. M.Si di konfirmasi kemarin(9/1) mengatakan kegiatan ini dilakukan di Kecamatan Ilir Talo dan Kecamatan Talo bertujuan untuk data Kemiskinan Ekstrem. 

Dalam kegiatan ini, Bappeda Kabupaten Seluma menggandeng  kecamatan, desa, serta tokoh masyarakat setempat untuk berpartisipasi aktif. Pendataan dilakukan dengan mendetail, mencakup identifikasi kelompok masyarakat yang masuk dalam kategori kemiskinan ekstrem, sehingga pemerintah dapat merancang kebijakan dan program yang tepat sasaran. Selain pendataan, acara ini juga menjadi ajang diskusi antara pemerintah dan masyarakat terkait berbagai permasalahan sosial yang ada di Kecamatan Talo. Bappeda Kabupaten Seluma menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam upaya pembangunan dan peningkatan kesejahteraan.

Pendataan kemiskinan ekstrem merupakan salah satu langkah strategis yang diharapkan dapat mempercepat pencapaian target pengentasan kemiskinan di Kabupaten Seluma. Dengan data yang valid, diharapkan intervensi yang dilakukan dapat memberikan dampak signifikan bagi masyarakat yang membutuhkan.

Pemerintah Kabupaten Seluma terus mengimbau masyarakat untuk mendukung program-program pemerintah dalam rangka menciptakan kehidupan yang lebih sejahtera dan berkeadilan. Tujuan pemutakhiran data kemiskinan ekstrem adalah untuk memastikan bahwa data yang digunakan dalam perencanaan dan pelaksanaan program pengentasan kemiskinan ekstrem adalah akurat, terkini, dan relevan. Memastikan bahwa individu atau rumah tangga yang termasuk dalam kategori kemiskinan ekstrem teridentifikasi dengan tepat untuk menghindari exclusion error (kelompok miskin tidak terdata) dan inclusion error (kelompok yang tidak miskin terdata).Menyediakan data terkini yang dapat digunakan sebagai dasar untuk merancang program dan kebijakan pengentasan kemiskinan ekstrem yang lebih efektif dan tepat sasaran.

Menurutnya pemerintah dan pemangku kepentingan memantau perubahan tingkat kemiskinan ekstrem, sehingga dapat mengevaluasi keberhasilan program yang telah dijalankan.

Memastikan bantuan sosial atau program pemberdayaan ekonomi hanya diberikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan, sehingga mengoptimalkan alokasi sumber daya. Mendukung pencapaian target nasional seperti pengentasan kemiskinan ekstrem pada tahun-tahun tertentu, serta komitmen global seperti Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama tujuan pertama. Membangun basis data terpadu yang dapat digunakan lintas sektor dan instansi, sehingga program pengentasan kemiskinan dapat dilakukan secara sinergis dan berkesinambungan.