Musim Hujan, Petani Karet di Seluma Menjerit
Petani karet--radarseluma.bacakoran.co
Koranradarseluma.net - Kondisi musim penghujan yang saat ini terjadi di wilayah Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu. Mengakibatkan para petani karet menjerit. Hal tersebut dikarenakan para petani karet tak dapat melakukan aktivitas untuk menyadap hasil gerah karet.
Pasalnya, sejak dua Minggu terakhir ini. Kondisi cuacah di wilayah Kabupaten Seluma setiap harinya selalu hujan yang terus mengguyur, baik itu siang ataupun sore hari. Hal ini berdampak pada pendapatan para petani karet yang tak dapat menyadap hasil gerah karet mereka.
"Sudah dua Minggu ini kondisi hujan terus tiap harinya. Kami sebagai petani karet tidak bisa berbuat apa-apa. Biasanya dalam seminggu bisa 6 kali menyadap. Namun, untuk di minggu ini saya tidak menyadap sama sekali. Karena percuma saja nyadap, pagi - pagi hujan sudah turun kemudian sorenya hujan lagi. Jadi percuma saja nyadap, getah yang dikumpulkan akan terbuang sia-sia terkena hujan," sampai Ujang salah satu petani karet.
Dengan musim penghujan yang terjadi pada saat ini. Sangat berdampak bagi para petani karet yang mengalami penurunan hasil getah karet dan pendapatan bagi petani karet. Apalagi banyak dari petani untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, mereka bertumpu pada pohon karet.
"Tidak ada pemasukan mas kalo gak nyadap mas. Apalagi seperti saya gak ada kerja sampingan mas. Jadi ya terpaksa nganggur mas," ujarnya.
Dikatakannya, untuk harga getah karet pada saat ini berada di angka Rp 11.000. Jika tak terkendala musim hujan, penghasilan cukup lumayan. Bahkan hasil getah karet yang dihasilkan dari kebun nya dalam seminggu. Hasil getah karet dapat mencapai kurang lebih 30 sampai 60 kilogram, dari luas kebun miliknya seluas kurang lebih 1 hektare lebih.
"Kalau untuk harga karet saat ini Rp 11.000 perkilogram. Kalau untuk getah karet basah dari harga sebelumnya diangka Rp 9000 perkilogram. Kalau tidak hujan setiap hari lumayan juga penghasilan kami," pungkasnya