Serasa Ekstrovert Tapi Nyaman Sendiri, Mungkin Kamu Termasuk Ambivert
Ambivert--radarseluma.bacakoran.co
Koranradarseluma.net - Setiap orang tentunya memiliki kepribadian yang berbeda. Ada yang merasa nyaman saat menyendiri atau disebut introvert, ada juga yang senang bergaul dengan orang lain atau disebut ekstrovert.
Selain itu, ada juga kepribadian ambivert, gabungan dari ekstrovert dan introvert. Orang dengan kepribadian ambivert biasanya lebih fleksibel dalam menghadapi berbagai kondisi. Mereka bisa menikmati aktivitas sosial seperti para ekstrovert, tapi di sisi lain mereka juga perlu waktu untuk sendiri seperti para introvert. Apakah kamu termasuk salah satu orang ambivert? Yuk, ketahui ciri-ciri kepribadian ambivert berikut ini!
Apa Itu Kepribadian Ambivert?
Kepribadian dapat menentukan bagaimana cara seseorang berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Mengetahui jenis kepribadian bisa membantu mengenali situasi yang membuat diri sendiri nyaman, sehingga kamu akan lebih mudah untuk bersosialisasi.
Konsep introvert dan ekstrovert sendiri pertama kali muncul dari seorang psikiater asal Swiss bernama Carl G. Jung. Jung mempercayai ada beberapa orang yang bisa mendapatkan energi dari dunia luar (ekstrovert) maupun dari dunia internal (introvert). Biasanya, kepribadian ambivert membuat seseorang tidak cocok pada kedua jenis kepribadian tersebut. Namun, seorang ambivert bisa merasakan kondisi yang cukup nyaman antara kedua kepribadian tersebut.
Ketika hasil tes kepribadian menunjukkan skor introvert dan ekstrovert yang seimbang, kemungkinan seseorang memiliki kepribadian ambivert. Sebenarnya, masih ada jenis kepribadian lainnya yang perlu kamu ketahui. Contohnya yaitu conscientiousness, extroversion, agreeableness, openness to experience, dan neuroticisme.
Ciri-Ciri Kepribadian Ambivert
Sama halnya dengan introvert maupun ekstrovert, kepribadian ambivert juga memiliki beberapa ciri khas, antara lain:
1. Bisa menjadi pendengar sekaligus komunikator yang baik
Seorang ekstrovert memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, sedangkan seorang introvert mampu mendengar dan mengamati dengan lebih baik. Nah, mereka yang memiliki kepribadian ambivert memiliki keduanya. Mereka bisa lebih mengerti kapan harus mendengarkan dan kapan harus berbicara pada orang lain. Seseorang dengan karakter psikologi ini bisa dengan mudah mengawali obrolan dengan orang lain, tetapi selanjutnya akan lebih banyak diam dan mendengarkan.
2. Dapat mengatur perilaku sesuai dengan kondisi
Kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi menjadi salah satu bakat alami seorang ambivert. Jika para ekstrovert dapat melakukan basa-basi dengan orang asing dan para introvert tidak, maka para ambivert bisa mencoba membuka obrolan atau sekadar diam. Hal tersebut bisa terjadi tergantung dari situasi yang sedang mereka hadapi.