Negosiasi Ganti Rugi PPN Alot
--
PEMATANG AUR - Rapat ganti rugi kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) hingga saat ini terus berlanjut. Bahkan, hingga Kamis (28/12) kembali di langsungkan. Dalam rapat yang menghadirkan pemilik lahan, Kosnan Efendi berlangsung alot dan empat kali penundaan. Alhasil pada Pukul, 14.00 WIB. Rapat berakhir dengan kesepakatan antara kedua belah pihak. Dengan ganti rugi kepada pemilik lahan senilai Rp 850 juta di Potong pajak. "Sekalipun alot, Alhamdulillah pembebasan lahan seluas 3,2 Hektar sudah ada kata sepakat dan alot pun dikarenakan pemilik lahan berkoordinasi dengan keluarga mereka," sampai Asisten II Pemda Seluma, Almidian Saleh. Disampaikan dalam negosiasi yang telah berlangsung, berdasarkan kajian mendalam dari KJPP Bengkulu dengan nilai Rp 850 lebih. Sehingga seluruh administrasi juga segera di selesaikan mengingat tahun 2023 ini sudah memasuki aksir tahun dan akan tutup buku. Namun jika telah lengkap maka akan segera di proses pencairannya ke rekening pemilik lahan. "Selesai administrasi akan di cairkan segera termasuk pencocokan lokasi dan surat menyurat," ujarnya. Sedangkan ketika ditanya lebih lanjut, terkait pemilik lahan lainnya yang ikut terkena pembangunan gera bang selaras 0,5 atas nama Sarjan Efendi. Elmidian mengaku sudah beberapa kali di undang untuk duduk bersama. Sehingga sampai saat ini di tunda terlebih dahulu. "Saat ini belum ada sepakat sehingga kita pending terlebih dulu ganti ruginya seluas 0,5 H," ujarnya.
BACA JUGA:Ini Parah Nih! Gedung Perpusda Dibangun Megah, Pembuatan Sertifikat Masih Ngutang
Untuk lahan Sarjan sendiri seluas 0,5 H tersebut meliputi gerbang dan akses jalan menuju PPN. Sehingga untuk sementara ini di tunda terlebih dahulu. Sementara itu, pemilik lahan Kosnan Effendi kepada wartawan mengutarakan jika sepakat untuk dilakukan ganti rugi. Sekalipun berat, namun hal tersebut tetap harus di dukung. Karena memang kawasan dan lahan seluas 3,2 H. Tersebut berada di tepian PPN yang bagian dari pembangunan nasional. "Saya ganti rugi ini memang berat namun saat ini bagian dari bentuk dukungan akan pembangunan PPN. Dan saya sudah mengikhlaskan nya." Katanya.
Diketahui, adapun tanam tumbuh yang berada di atas lahan Kosnan yakni 485 batang kelapa sawit 40 batang kelapa dan beberapa tanaman lainnya. Sementara itu terkait progress pembangunan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) nya, saat ini keseluruhan proses pembangunannya juga sudah 100 persen atau sudah rampung, tercatat dari tujuh item fisik yang dikerjakan, semuanya sudah clean and clear. Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bengkulu, Syafriandi, SE ST MSi beberapa waktu lalu. Untuk diketahui, pembangunan PPN tahap awal menelan anggaran sebesar Rp 16,2 miliar oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu. Ditargetkan PPN akan bisa dioperasikan pada awal tahun 2024 nanti dan akan diresmikan langsung oleh Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah, MMA. Karena adanya pembangunan ini merupakan cita cita besar Gubernur Bengkulu untuk memajukan sektor perikanan di Provinsi Bengkulu. "Jika tidak ada halangan, Insyaallah Gubernur Bengkulu akan meresmikannya awal tahun 2024, nanti akan kita koordinasikan melalui tim protokolernya," pungkasnya Syafriandi.(ctr)