Radar Seluma.Bacakoran,co

Mobil Rusak Tanggung Jawab BUMDes

--

 

PEMATANG AUR - Terkait dengan mobil Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Pandan, Kecamatan Seluma Utara yang kini kondisinya rusak tak bisa hidup dan diduga sengaja dirusak Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Perhubungan (Perkimhub) Seluma, Erlan Suadi mengatakan bahwa mobil tersebut sejak awal sudah mejadi aset BUMDes. Maka untuk perbaikan, perawatan, pemanfaatan dan lainnya merupakan urusan pemerintah desa (Pemdes) ataupun pengurus BUMDes. Jikapun ingin melibatkan Pemkab, Pemkab hanya bisa melakukan mediasi. Namun jika tidak ditemukan titik temu, maka disarankan untuk laporkan ke APH.

"Mobil tersebut tercatat aset BUMDes dan warna platnya kuning. Untuk wewenangnya itu kembali ke pemdes atau BUMDes itu sendiri," kata Erlan, kemarin. Kepala Desa Pandan Kecamatan Seluma Utara, Emilia Hayati, S.Pd turut mengeluhkan kegelisahan terkait mobil operasional BUMDes di desanya.

Hal ini karena mobil operasional BUMDes Pandan hingga saat ini tidak dapat difungsikan sebagaimana mestinya, berdasarkan informasi yang didapat Kades, mobil tersebut sengaja dirusak oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. "Mobil tersebut sejak saya dilantik pada Oktober lalu belum pernah dioperasikan,"ujar Emilia.

BACA JUGA:Sudah Mundur, Mantan Dirut BUMDes Enggan Kembalikan Mobil

Dilanjutkan Emilia, awalnya pada saat serahterima aset desa dan BUMDes dari Kades yang lama, mobil tersebut dikatakan hanya mengalami kerusakan pada bagian akinya sehingga harus diganti. Namun setelah diganti aki dan oli, ternyata mobil tidak kunjung hidup dan semakin parah.

"Saat serahterima, mobil tersebut katanya hanya perlu diganti aki. Namun ternyata tidak ada pengaruhnya," ucap Emilia.

Atas hal tersebut, terpaksa mobil tersebut dibawa ke Kota Bengkulu menggunakan jasa derek untuk dibawa ke bengkel spesialis mesin. Setelah diperiksa, ternyata kondisi mesin mobil tersebut sudah rusak parah dan teknisi mengatakan kerusakan tersebut terindikasi disengaja. Jika harus diperbaiki, maka harus merogoh kocek sebesar Rp60 juta. Padahal mobil merk Toyota Hilux nopol BD 9047 PU tersebut baru saja didapat pada tahun 2019 lalu.

"Mobil tersebut mati total lantaran ada kerusakan pada bagian dalam mobil, diduga ada sabotase," ungkapnya.

Atas hal ini, Kades mengaku sebelumnya sudah melakukan mediasi dengan memanggil mantan Kades, Babinsa serta Kecamatan Seluma Utara. Namun mantan Kades mangkir.

Maka dari itu rencananya jika tidak kunjung ada penjelasan, dirinya akan melaporkan hal tersebut ke Aparat Penegak Hukum (APH) agar dapat ditelusuri lebih lanjut.

"Kami hanya ingin kejelasan, karena mobil ini sangat diperlukan. Baik untuk operasional BUMDes maupun menolong warga. Saat ini belum ada yang ingin bertanggungjawab atas rusaknya mobil ini," tutup Kades.(adt)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan