Radar Seluma.Bacakoran,co

Modus Penipuan Minta Transfer Uang, Nomor Sekda Dihack

--

 

 

PEMATANG AUR - Nomor WhatsApp pribadi Sekretaris Daerah (Sekda) Seluma H Hadianto, SE, MM, M.Si dihack atau diambil kendali oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan upaya dugaan penipuan. Pelaku berusaha menggelabui korbannya dengan mengatasnamakan Hadianto dan meminta ditransfer sejumlah uang alasannya karena M Bankingnya sedang ada masalah dan membutuhkan uang mendesak. 

Sekda mengimbau bagi seluruh masyarakat bahwa nomor WhatsApp-nya saat ini sedang tidak di bawah kendalinya atau bukan dirinya. Oleh karena itu dirinya mengimbau kepada masyarakat agar tidak melayani ataupun mentransfer uang apabila ada orang yang mengatasnamakan dirinya. "Nomor tersebut sudah dihack. Kepada masyarakat saya sampaikan bahwa bukan saya yang menggunakannya dan saya harapkan apabila ada yang dihubungi untuk tidak dilayani dan tidak melakukan transfer uang," kata Sekda, kemarin (25/12).

BACA JUGA:Natal 2023, GPDI Bawa Pesan Persatuan

Sekda mengimbau kepada masyarakat agar langsung konfirmasi ke pemerintah daerah Kabupaten Seluma ataupun langsung dengan individu yang bersangkutan apabila ada yang mengatasnamakan petinggi di Kabupaten Seluma menghubungi dan meminta untuk dikirimi uang. Sekda menyayangkan sudah dua kali kejadian dugaan penipuan ini terjadi pada pemerintah daerah sudah mengimbaunya. Bahkan yang terbaru korbannya adalah panitia pembangunan musala di SDN 16 Seluma yang berada persis di depan rumah Sekda. 

"Apabila ada yang menghubungi dan mencatut nama pak bupati, Wabup maupun Sekda kita harap agar dikonfirmasi terlebih dahulu. Kepada masyarakat. Jadi saya tekankan sebelum transfer atau pemberian uang tolong masyarakat konfirmasi terlebih dahulu. Apalagi ini sudah ada korban masjid oleh orang mengatasnamakan pak bupati," jelas Sekda.

Sekda menyampaikan apabila pemerintah daerah akan menyalurkan bantuan maka ada tahapan sosialisasi terlebih dahulu. Tidak serta merta langsung ditransfer ke rekening pengurus maupun panitia pembangunan masjid langsung. "Tahun lalu pernah kejadian ini di Sukaraja. Sekarang kembali lagi sehingga ini perlu ada komunikasi dulu klarifikasi dulu benar apa tidak ini pak bupati atau Wabup atau Sekda yang menghubungi," tuturnya. 

Seperti yang dikabarkan sebelumnya sudah ada tiga orang yang mengklarifikasi dihubungi oleh Bupati Seluma gadungan. Yaitu Kades Simpang, Kecamatan Seluma Utara, Camat Air Periukan, dan yang terbaru SDN 16 Seluma.

Kemudian Sekda juga menyampaikan apabila menerima bantuan tidak ada sistem uang dikembalikan lagi. Ketika bantuan sudah masuk ke rekening maka jumlah sudah sesuai. "Dan tidak ada itu kesalahan transfer atau lupa membayar pajak. Kalau bantuan atau hibah untuk rumah ibadah jumlah yang masuk ke rekening sudah sesuai dengan ketentuan tidak ada istilah salah transfer," tambahnya. 

Seperti yang dikabarkan sebelumnya dalam hal ini Bupati Seluma, Wabup, dan Sekda semuanya pernah menjadi korban pencatutan nama. Modusnya hampir sama. Bahwa bupati, Wabup, dan Sekda gadungan ini sudah melakukan transfer ke rekening masjid atau panitia pembangunan masjid. Namun ada kesalahan jumlah sehingga pengurus masjid diminta untuk mengembalikan kelebihan transfer itu ke rekening lainnya. Kemudian ada juga modus yang meminta ditransfer sejumlah uang lagi karena pajak belum dibayar.(adt)

 

Tag
Share