Kecamatan Monev Pembangunan Fisik Tahun 2023 Desa Sungai Petai
--
SUNGAI PETAI - Pemerintah Desa (Pemdes) Sungai Petai Kecamatan Talo Kecil melaksanakan monitoring dan evaluasi pembangunan fisik akhir tahun. Tim Monev dari Kecamatan dan Pendamping Desa terbagi dua kelompok yakni pemeriksaan pembangunan fisik dan pemeriksaan pembukuan desa. Kegiatan Monev dipimping langsung ketua Monitoring Kecamatan Sekcam Riza disamping Kasi PMD Kecamatan serta rombongan dan dihadiri Bhabimkatimas, Babinsa, Pendamping Lokal Desa (PLD) Ketua BPD serta anggota BPD dan TPK dan PK serta perangkat desa. Kades Sungai Petai Renddin, S. Kom dikonfirmasi kemarin (25/12) mengatakan kegiatan pengecekan dan pengukuran pembangunan desa yang telah tealisasi melalui anggaran dana Desa tahun 2023 dilakukan melalui monev ini.
BACA JUGA:Akhirnya, TPG Triwulan IV Guru Cair
"Monitoring ini sudah menjadi kewajiban dari pihak Kecamatan untuk pengecekan pembukaan desa untuk mengetahui sejauh mana pembnagunan dan jika memang ada kesalahan tim monitoring menyampikan kepada kami untuk melakukan perbaikan. Alhamdulillah pembangun yang dibangun sesuai dengan RAB yang ada bahkan dari pengukuran tim monev melebihi dari ukuran panjang. Ada 4 titik pembangunan, diantaranya jalan rabat beton, termasuk sumber air bersih (Sumur Bor) satu titik untuk membantu masyarakat agar pada saat kemarau warga desa tidak mengalami kesulitan air bersih, kedepannya pemerintah Desa akan memprogramkan kembali sumber bor sesuai kebutuhan masyarakat," jelas kades.
Menurut Kades peningkatan sumber air bersih di masyarakat bagian dari upaya pemerintah Desa dalam meningkatkan kebersihan lingkungan dan meningkatkan sumber air bersih di masyarakat Desa sehingga pada musim kemarau warga tidak mengalami Sultan untuk mendapat air bersih. Selain air bersih pihaknya juga fokus untuk pembangunan desa terutama pembangunan jalan sentra pertanian dan pembangunan jalan lingkungan desa. "Sesuai kebutuhan dan aspirasi masyarakat dalam musyawarah desa, pada intinya yang kami prioritaskan kebutuhan yang sangat mendesak seperti akses jalan, karena memang hampir rata-rata sangat dibutuhkan untuk memperlancar kan akses masyarakat menuju perkebunan sehingga pada saat mereka melakukan aktivitas bisa dilalui kendaraan dan lebih lancar dan tidak ada kesulitan," tukasnya. (Apr)