Kedurang Direncanakan Jadi Bandara Perintis
Wakil Ketua MPR RI--radarseluma.bacakoran.co
"Saya selaku putra daerah Kedurang, Putra Bengkulu. Walaupun saya tidak punya kepentingan politik dan bisnis di Bengkulu. Tetapi bagi saya membangun kampung halaman menjadi suatu panggilan nurani saya,"jelas Yandri.
Diakui Yandri, membangun poros ekonomi meyakini kemajuan daerah di BS dapat dirasakan oleh masyarakat. Sebab dengan pembangunan yang ada, potensi di daerah dapat dimaksimalkan, seperti menjual objek pariwisata yang dapat diakses oleh wisatawan baik lokal dan luar daerah.
"Insya Allah akan bangun poros-poros ekonomi yang lain, seperti Jalan Kedurang- Padang Guci melalui Pagar Bunga dan Jalan Batu Balai- Kota Pagar Alam,"gumam Yandri.
Sementara itu, Marjaya AS (45) salah sorang pemudik asal Serpong, Kota Tanggerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten mudik ke kampung halaman di Desa Tanjung Alam, Kecamatan Kedurang, mendukung adanya rencana pembangunan infrastruktur untuk memudahkan akses penghubung ke Kedurang, khususnya rencana pembangunan bandara perintis. Sebab, dari pengalaman pribadi saat mudik dari Serpong menuju ke Kedurang membutuhkan waktu tempuh perjalanan darat selama 31 jam menggunakan kendaraan pribadi. Bahkan, waktu perjalanan dapat lebih panjang ketika kemacetan terjadi pada saat adanya penumpukan kendaraan pemudik dibeberapa titik, seperti di Pelabuhan Penyebrangan Merak Banten.
"Pemudik sangat mendukung adanya wacana pembangunan bandara perintis di Bengkulu Selatan, khususnya di Kedurang. Yakin dengan adanya bandara perintis dapat meringkas waktu tempuh para pemudik, sebab bisa memilih jalur udara selain jalur darat,"kata Marjaya.
Marjaya juga menyampaikan sektor pariwisata memang sudah seharusnya dapat ditonjolkan di Kedurang. Sebab, Kedurang memiliki potensi pariwisata yang bagus dan memiliki nilai jual, seperti Goa Suruman, Taman Bunga Raflesia Bukit Barisan Kedurang.
"Sejak tahun 1991 sudah mudik bersama keluarga hampir setiap tahunnya ke Kedurang. Seharusnya sektor pariwisata yang ada dapat dimunculkan, karena para pemudik seperti kami masih merasa minim sekali tempat wisata yang disuguhkan di Bengkulu Selatan. Bahkan tempat wisata yang ada juga seperti kurang terawat,"demikian Marjaya.