Desa Suban Jadi Sorotan Inspektorat Seluma, Kerap Adanya Temuan Berulang Dalam Pekerjaan Fisik

Reporter: tri suparman |

Editor: Erlin Marfiansya |

Kamis , 11 Dec 2025 - 19:41

Inspektur Inspektorat Seluma-Tri Suparman-Koranradarseluma.net

"Beberapa waktu lalu kita sudah memanggil kadesnya untuk dilakukan perbaikan, karena pelaksanaan kegiatan juga tidak sesuai dengan RAB," ujarnya.

Marah Halim juga menegaskan bahwa, perbaikan atas temuan tersebut bersifat wajib, bukan hanya sebagai bentuk kepatuhan administratif. Melainkan sebagai tanggung jawab hukum dan moral dalam penggunaan dana desa. Dirinya memastikan bahwa Inspektorat akan meningkatkan pengawasan khusus terhadap desa-desa yang memiliki catatan temuan berulang.

"Kami tidak ingin ada pembiaran. Setiap rupiah yang digunakan harus dapat dipertanggungjawabkan," pungkasnya.

Dengan langkah tegas ini, Inspektorat berharap pemerintah desa dapat lebih tertib dalam menyusun laporan. Meningkatkan kualitas pembangunan dan memastikan seluruh kegiatan sesuai dengan ketentuan RAB. Upaya ini diharapkan dapat menciptakan tata kelola pemerintahan desa yang lebih transparan, akuntabel dan bermanfaat bagi masyarakat

desa suban jadi sorotan inspektorat seluma, kerap adanya temuan berulang dalam pekerjaan fisik                            koranradarseluma.net - inspektorat kabupaten seluma kembali menyoroti adanya temuan berulang dalam pengelolaan kegiatan pembangunan di desa suban, kecamatan semidang alas (sa) kabupaten seluma. masalah yang terus muncul setiap kali dilakukan audit ini terutama terjadi pada pekerjaan fisik yang dinilai tidak sesuai dengan rencana anggaran biaya (rab).
 
seperti yang disampaikan oleh inspektur inspektorat daerah kabupaten seluma, dr marah halim, sp mp msi mak cgcae qrmp cgre mengatakan bahwa, desa suban termasuk desa yang paling sering mendapat perhatian khusus. hal tersebut dikarenakan temuan yang sama terus terulang dari tahun ke tahun.
 
"untuk desa suban, sudah beberapa kali kami audit dan kejadiannya berulang. temuan kita selalu di kegiatan fisik," sampai marah halim saat dikonfirmasi radar seluma.
 
dirinya menjelaskan, pihak desa kerap berdalih bahwa kondisi geografis desa suban yang berbukit. serta akses jalan yang sulit menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan. topografi wilayah yang terjal sering disebut perangkat desa sebagai alasan ketika dimintai klarifikasi atas hasil audit.
 
namun, inspektorat menegaskan bahwa kondisi tersebut tidak bisa dijadikan pembenaran atas pelaksanaan kegiatan yang menyimpang dari rab.
 
"memang medannya sulit, tetapi hal itu tidak boleh mengurangi kualitas pekerjaan. ketika berbicara mengenai penggunaan uang negara, semuanya harus jelas, terukur dan dapat dipertanggungjawabkan. itu bukan alasan untuk menutupi pekerjaan yang tidak sesuai," tegasnya.
 
inspektorat seluma telah memanggil kepala desa suban untuk memberikan klarifikasi, serta melakukan perbaikan atas temuan yang ditemukan. pemanggilan ini dilakukan setelah terdapat ketidaksesuaian antara laporan tertulis, dokumentasi foto dan kondisi nyata di lapangan.
 
"beberapa waktu lalu kita sudah memanggil kadesnya untuk dilakukan perbaikan, karena pelaksanaan kegiatan juga tidak sesuai dengan rab," ujarnya.
 
marah halim juga menegaskan bahwa, perbaikan atas temuan tersebut bersifat wajib, bukan hanya sebagai bentuk kepatuhan administratif. melainkan sebagai tanggung jawab hukum dan moral dalam penggunaan dana desa. dirinya memastikan bahwa inspektorat akan meningkatkan pengawasan khusus terhadap desa-desa yang memiliki catatan temuan berulang.
 
"kami tidak ingin ada pembiaran. setiap rupiah yang digunakan harus dapat dipertanggungjawabkan," pungkasnya.
 
dengan langkah tegas ini, inspektorat berharap pemerintah desa dapat lebih tertib dalam menyusun laporan. meningkatkan kualitas pembangunan dan memastikan seluruh kegiatan sesuai dengan ketentuan rab. upaya ini diharapkan dapat menciptakan tata kelola pemerintahan desa yang lebih transparan, akuntabel dan bermanfaat bagi masyarakat