Kekurangan Ruang Kelas, Siswa SDN 50 Seluma Terpaksa Belajar di Ruangan Sempit dan Bersekat

Kondisi sekolah-Tri Suparman-Koranradarseluma.net
Koranradarseluma.net - Kondisi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 50 Seluma yang berada di Desa Gunung Mesir, Kecamatan Semidang Alas Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu saat ini kian memprihatinkan. Di tengah semangat siswa menuntut ilmu, mereka justru dihadapkan pada keterbatasan sarana prasarana, terutama kekurangan ruang kelas yang layak.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala SDN 50 Seluma, Tasman Jaya, SPd saat dikonfirmasi mengatakan bahwa, sekolah yang di pimpin saat ini hanya memiliki empat ruang kelas yang masih bisa digunakan. Padahal, jumlah siswa aktif mencapai 113 orang. Dengan kondisi tersebut, pihak sekolah terpaksa menyekat salah satu ruangan menjadi dua kelas agar semua siswa tetap dapat belajar.
"Terpaksa kami sekat satu ruangan menjadi dua kelas. Ini sangat tidak efektif karena ruangannya sempit dan suasananya bising. Proses belajar mengajar jadi terganggu mas," sampai Tasman.
Dirinya juga menjelaskan, kondisi ideal untuk kegiatan belajar mengajar di SDN 50 Seluma adalah memiliki setidaknya dua ruang kelas tambahan. Ruangan yang terlalu sempit dan disekat seadanya dinilai tidak mendukung proses belajar yang maksimal. Selain tidak nyaman, situasi ini juga dinilai dapat membahayakan keselamatan siswa.
BACA JUGA:Rotasi Eselon II, Tujuh Pejabat Eselon II Ikuti Job Fit
BACA JUGA:Putusan Tetap di Bupati, DPRD Minta Seleksi PPPK Tahap II Tetap Dilaksanakan
Hal yang sama juga disampaikan oleh Jakson selaku Ketua Komite Sekolah yang juga mengatakan bahwa, sebenarnya sudah ada pembangunan sebagian ruang kelas sebelumnya. Namun, hingga kini dua ruang kelas tambahan yang sangat dibutuhkan belum juga dibangun.
"Sebagian bangunan memang sudah dibangun, tapi masih tersisa dua ruangan lagi yang belum terealisasi. Saat ini kondisinya sangat parah. Kami sudah tidak bisa lagi menunda-nunda. Siswa belajar di ruangan yang sempit dan hanya diberi pembatas seadanya," ujarnya.
Dirinya juga mengatakan, kondisi ini bukan hanya mengganggu kenyamanan belajar. Akan tetapi juga dapat membahayakan keselamatan siswa jika sewaktu-waktu terjadi keadaan darurat. Seperti bencana alam atau insiden lain yang memerlukan evakuasi cepat.
Pihak sekolah dan komite berharap kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Seluma untuk dapat segera merespons kondisi ini secara serius dan mengambil langkah nyata. Mereka menegaskan bahwa pembangunan dua ruang kelas tambahan bukan lagi kebutuhan sekunder, melainkan kebutuhan mendesak demi kelangsungan pendidikan di wilayah tersebut.