Samarinda Tegaskan PPDB 2025 Bebas “Siswa Siluman” Berkat Sistem Digital dan Tim Pengawasan

Reporter: Bacakoranradarseluma |

Editor: Adi Trio Setiawan |

Senin , 30 Jun 2025 - 14:30

Samarinda Tegaskan PPDB 2025--

radarseluma.bacakoran.co — Dinas Pendidikan Kota Samarinda memastikan proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SD dan SMP tahun ajaran 2025/2026 berlangsung secara ketat dan transparan, bebas dari praktik titip-menitip atau keberadaan “siswa siluman”. Kepala Disdik, Asli Nuryadin, menjelaskan penerimaan hadir sesuai kuota yang ditetapkan, karena sistem aplikasi PPDB dikunci sedemikian rupa sehingga sekolah hanya bisa menerima jumlah siswa sesuai kapasitas misalnya 90 saja, tanpa tambahan apa pun.

Langkah ini diperkuat dengan pembentukan tim pengawasan khusus atas inisiatif Wali Kota Samarinda, yang bertugas memastikan tidak ada penambahan peserta pasca-kuota. Meskipun sistem digital dari pusat sudah mencegah manipulasi, tim lokal siap turun tangan jika ditemukan pelanggaran.

Meski penerapan ini membuat PPDB berjalan mulus, Disdik mengakui tantangan dalam distribusi siswa masih terjadi. Sejumlah sekolah justru mengalami kekurangan peminat, seperti beberapa SMP di wilayah Lohoi dan Bantuas, sementara sekolah-sekolah lain tetap penuh kuota.

samarinda tegaskan ppdb 2025 bebas “siswa siluman” berkat sistem digital dan tim pengawasan                            radarseluma.bacakoran.co — dinas pendidikan kota samarinda memastikan proses penerimaan peserta didik baru (ppdb) jenjang sd dan smp tahun ajaran 2025/2026 berlangsung secara ketat dan transparan, bebas dari praktik titip-menitip atau keberadaan “siswa siluman”. kepala disdik, asli nuryadin, menjelaskan penerimaan hadir sesuai kuota yang ditetapkan, karena sistem aplikasi ppdb dikunci sedemikian rupa sehingga sekolah hanya bisa menerima jumlah siswa sesuai kapasitas misalnya 90 saja, tanpa tambahan apa pun.
baca juga:menpan rb tegaskan wfa asn bukan hak tapi berdasarkan pertimbangan objektif
langkah ini diperkuat dengan pembentukan tim pengawasan khusus atas inisiatif wali kota samarinda, yang bertugas memastikan tidak ada penambahan peserta pasca-kuota. meskipun sistem digital dari pusat sudah mencegah manipulasi, tim lokal siap turun tangan jika ditemukan pelanggaran.
meski penerapan ini membuat ppdb berjalan mulus, disdik mengakui tantangan dalam distribusi siswa masih terjadi. sejumlah sekolah justru mengalami kekurangan peminat, seperti beberapa smp di wilayah lohoi dan bantuas, sementara sekolah-sekolah lain tetap penuh kuota.
baca juga:asap karhutla dari kampar makin mengancam pekanbaru

Tag

Share