Hindari Takjil yang Tak Sehat, Dinkes BS Ingatkan Pembeli Agar Waspada

Reporter: Muchtar Ilyas |

Editor: EMA |

Senin , 18 Mar 2024 - 09:48

Penjual takjil yang menjajakan makanan sehat--radarseluma.bacakoran.co

hindari takjil yang tak sehat, dinkes bs ingatkan pembeli agar waspada                             
bengkulu selatan - dinas kesehatan (dinkes) bengkulu selatan (bs) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai takjil yang tidak sehat.
sebab, pada bulan suci ramadan seperti saat ini banyak sekali ditemukan pedagang takjil musiman yang menjajakan dagangannya untuk melepas haus dan lapar saat menjalankan ibadah puasa. 
kepala dinas kesehatan (dinkes) bengkulu selatan (bs), didi ruslan m.si telah memberikan imbauan kepada seluruh puskesmas yang ada untuk mengingatkan para pedagang takjil untuk tidak menggunakan bahan yang berbahaya.
sebab, hal tersebut sebagai upaya menjaga kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat yang menjalankan ibadah puasa saat mengkonsumsi takjil, makanan ringan dan semua makanan yang dijual saat bulan suci ramadan. 
baca juga:laka beruntun libatkan tiga kendaraan, pedagang ayam patah tangan 
baca juga:cegah penyebaran penyakit dbd, ini imbauan sekda bs
"imbauan ini sebagai tegoran dan tidak diindahkan dan ditemukan takjil mengandung bahan berbahaya maka diberikan tindakan tegas, karena telah melanggar hukum,"ungkap didi ruslan.
 
ia menambahkan pihak dinkes bs bersama bpom akan melakukan pengecekan langsung pada jajanan takjil yang jual para pedagang. hal tersebut untuk memastikan bahwa tidak ada takjil yang mengandung bahan berbahaya di bs. 
 
"sesuai surat yang telah dari
balai pom akan melakukan pengecekan takjil yang dijual disetiap kecamatan dengan uji lab, untuk memastikan semuanya aman untuk dikonsumsi,"kata didi ruslan.
baca juga:lanjut pengusutan anggaran insentif fiskal stunting rp 5,7 miliar, penyidik tipidkor koordinasi kemenkeu
baca juga:honorer berpeluang diangkat pppk, bupati larang pemecatan honorer 
selain itu, juga menjelaskan beberapa bahan berbahaya yang dihindari untuk dicampurkan pada makanan, yaitu pewarna tekstil dan borak. sebab, tiga baha tersebut digunakan selain untuk memperindah bentuk makanan juga untuk mengawetkan makanan yang tidak habis terjual. 
 
"sebenarnya sudah bisa dikenali makanan yang diduga mengadung bahan berbahaya, seperti warnanya yang cerah dan tidak ada lalat di sekitarnya,"ucap didi.
 
wilayah bs masih dikatakan aman takjil. hal tersebut atas dasar tidak ada keluhan perihal takjil yang dijual. namun pengawasan dan pengecekan tetap harus dilakukan untuk menjamin kesehatan masyarakat, khususnya yang ada di bs. 
 
"sejauh ini takjil yang dijual masih dikatakan aman dan layak konsumsi oleh masyarakat,"gumam didi.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Seluma 27 November 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan