Radar Seluma.Bacakoran.co

Dampak Mengonsumsi Ganja, Antara Manfaat dan Risiko

Ganja--

Koranradarseluma.net - Ganja (Cannabis sativa) adalah tanaman yang telah lama digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari pengobatan hingga rekreasi. Seiring meningkatnya legalisasi di beberapa negara, konsumsi ganja menjadi semakin umum. Namun, penting untuk memahami bahwa mengonsumsi ganja membawa dampak yang kompleks, baik positif maupun negatif.

 

1. Dampak Positif Ganja

Dalam konteks medis, ganja diketahui memiliki beberapa manfaat. Senyawa aktif dalam ganja, terutama tetrahydrocannabinol (THC) dan cannabidiol (CBD), dapat membantu mengurangi rasa sakit kronis, mual akibat kemoterapi dan meningkatkan nafsu makan pada pasien HIV/AIDS. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa CBD dapat membantu mengurangi kecemasan, epilepsi, serta gangguan tidur. Karena itulah, di beberapa negara, ganja medis telah diizinkan dan diresepkan secara legal.

 

2. Dampak Negatif Ganja

Namun, penggunaan ganja, terutama untuk tujuan rekreasional, juga membawa berbagai risiko. Dalam jangka pendek, ganja dapat menyebabkan gangguan kognitif, seperti penurunan daya ingat, kesulitan berkonsentrasi, serta penurunan koordinasi motorik. Ini dapat meningkatkan risiko kecelakaan, terutama saat mengemudi.

Selain itu, ganja dapat mempengaruhi suasana hati dan persepsi. Beberapa pengguna melaporkan pengalaman euforia, tetapi juga tidak jarang mengalami kecemasan, paranoia atau bahkan serangan panik, terutama jika dikonsumsi dalam dosis tinggi.

 

Dalam penggunaan jangka panjang, risiko menjadi lebih serius. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ganja yang berlebihan, terutama ketika dimulai pada usia muda, dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi otak. Ini dikaitkan dengan penurunan IQ, gangguan pembelajaran, serta peningkatan risiko gangguan mental seperti depresi, gangguan bipolar, hingga psikosis.

 

Kecanduan dan Ketergantungan

Meski sering dianggap 'aman', ganja tetap memiliki potensi untuk menyebabkan ketergantungan. Diperkirakan sekitar 9% pengguna ganja akan mengembangkan ketergantungan dan angka ini bisa meningkat menjadi 17% jika penggunaan dimulai pada masa remaja. Gejala putus zat ganja dapat mencakup insomnia, lekas marah, nafsu makan menurun, serta kegelisahan.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan