koranradarseluma.net - Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani terus menurundan sekarang pada angka Rp2.225 per kilogram. Sementara di tempat pengumpulan (RAM) harga sedikit lebih tinggi, yakni Rp2.325 per kilogram. Meskipun harga ini stabil, jika dibandingkan dengan beberapa waktu lalu, angkanya masih sedikit lebih rendah. Disampaikan warga Desa Talang Panjang Naidi Abdan dikonfirmasi kemarin (2/2) mengatakan untuk saat ini harga yang di jemput di lahan milik petani ada sedikit perbedaan harga mungkin biaya transpotasi dan biaya muat.
Menurutnya harga ini tidak terlalu anjlok masih stabil diharapkan supaya harga sawit di petani tidak lagi mengalami penurunan bisa bertahan di angkat 2.225 masih sangat membantu yang terutama para petani untuk memenuhi kebutuhan mereka.
"Harga TBS sawit di berbagai daerah dapat bervariasi tergantung usia tanaman, lokasi, serta kondisi pasar. Petani berharap harga tetap stabil atau bahkan meningkat agar mereka mendapatkan keuntungan yang lebih baik dari hasil panen. Muda-mudahan dengan harga saat ini bisa membantu kebutuhan para petani sawit dalam memeliharan kebun mereka agar buahnya bisa lebih maksimal dari hasil sebelumnya. Perawatan kebun sawit memiliki biaya cukup tinggi mulai dari perawatan kebun seprti pembersihan memberi pupuk, jika tidak rawat makan hasil kubun itu sendiri tidak akan stabil. Pemeliharan kebun membutuhkan proses yang cukup lama baru bisa mendapatkan hasil kalau memang harganya stabil, jika harga sawit turun maka petani akan mengalami kerugian karena harga yang tidak stabil,''ujarnya.
Menurutnya perbedaan harga ini di seta daerah dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti usia tanaman, kualitas buah, serta mekanisme penjualan. Petani yang menjual langsung ke pabrik cenderung mendapatkan harga lebih tinggi dibandingkan mereka yang menjual melalui perantara atau loading ramp. Dengan tren harga yang masih menguntungkan, diharapkan kesejahteraan petani sawit tetap terjaga, serta industri kelapa sawit nasional semakin berkembang untuk kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi di daerah.(apr)
BACA JUGA:Buah Sawit Mulai Normal, Harga di RAM Bervariasi
BACA JUGA:Tak Kunjung Turun, Harga Semua Jenis Cabai Meroket Naik