Lawan Pembajakan, Menekraf Riefky Bidik 81 Juta Lebih Penonton Film

Selasa 28 Jan 2025 - 09:00 WIB
Reporter : Bacakoranradarseluma
Editor : Adi Trio Setiawan

koranradarseluma.net - Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya mengungkapkan, pemerintah membidik 81 juta lebih penonton film di Tanah Air sepanjang 2025. Sejumlah strategi pun bakal diterapkan pada tahun ini bersama dengan para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di subsektor film guna mencapai target tersebut termasuk melawan pembajakan film. 

Ia mengaku sejumlah langkah telah dan akan dilakukan agar potensi film Indonesia bisa menyentuh pasar perfilman dunia dan tidak hanya berkembang di negeri sendiri. 

“Pada 2025 ini target penonton film Indonesia mencapai 81 juta lebih penonton dan tentunya jumlah itu akan terus meningkat,” katanya ketika dikonfirmasi Minggu (26/1/2025).

Teuku Riefky menuturkan, Kementerian Ekonomi Kreatif tidak akan membiarkan para pelaku ekonomi kreatif di sektor perfilman berjuang sendiri dengan melihat potensi yang ada di dalamnya. Politisi Partai Demokrat itu menjelaskan terkait perfilman di Indonesia pihaknya dengan stakeholder terkait juga tengah memperjuangkan terkait dengan pembajakan. 

Ia menuturkan telah bertemu dengan Badan Perfilman Indonesia (BPI) dan pihak kepolisian untuk membahas terakit dengan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mengatasi pembajakan film di Tanah Air.

"Ada hal-hal yang mesti diperjuangkan. Minggu lalu kami duduk dengan BPI di bawahnya ada 65 asosiasi film mereka juga sedang memperjuangkan untuk antipiracy atau antipembajakan. Kami juga akan duduk dengan platform-platform, juga dengan kepolisian, untuk hal-hal seperti itu,” papar Menekraf Riefky Harsya tentang upaya mewujudkan target jumlah penonton film di Indonesia.

“Jangan sampai apa yang sudah diproduksi dengan susah payah dalam waktu semenit langsung bisa dibajak. Biasanya juga ada kaitannya dengan judi-judi online yang mensponsori pembajakan-pembajakan ini," tambah dia.

Di sisi lain, terkait dengan upaya hukum untuk melindungi para sineas muda dari pembajakan, Teuku Riefky mengaku saat ini pihak masih dalam proses pembahasan dengan pihak-pihak terkait. Sebab ia ingin kebijakan terkait pembajakan ini nantinya bisa melindungi sineas Tanah Air.

"Kami sedang duduk, jadi beri kesempatan. Kami juga tidak ingin kebijakan yang sia-sia, karena ini butuh kolaborasi dengan semua pihak. Kementerian Ekraf tidak bisa sendiri, kami butuh masukan dari stakeholder kami,” ujar Menekraf.

“Setelah itu kami juga akan bicara dengan pihak kepolisian atau Kemenkomdigi. Ini dalam proses, kami sedang duduk bersama teman-teman untuk melihat," tegasnya.

Pihaknya juga membuka peluang kolaborasi dengan pelaku industri film untuk terus mengangkat budaya Indonesia khususnya musik ke dalam film. 

Riefky menilai film Ambyar Mak Byar yang bergenre drama komedi musikal menampilkan musik-musik koplo dan campur sari. Ia berharap ke depannya bakal lebih banyak film serupa dan pihaknya siap mendukung.

"Film Ini luar biasa, satu lompatan mengangkat campur sari dan koplo dengan melibatkan penyanyi-penyanyi top Indonesia. Kami mengapresiasi dan tentu Kemenekraf melihat potensi ini. Mereka tidak bisa berjuang sendiri, kami akan berkolaborasi, nanti kami akan duduk sama-sama," katanya terkait upaya mewujudkan target penonton film di Indonesia.

Bagi Riefky, film Ambyar Mak Byar bisa jadi langkah awal memperkenalkan serta mengangkat lebih banyak musik daerah di Tanah Air. Menurutnya, ada banyak hal yang bisa dikolaborasikan, termasuk mengadakan nobar untuk mempromosikan film.

BACA JUGA:Dicibir karena Investasi Bodong Robot Trading, Taqy Maliq Gerah

Kategori :