Koranradarseluma.net - Dalam dunia diet dan penurunan berat badan, konsep defisit kalori menjadi semakin populer. Defisit kalori mengacu pada kondisi ketika seseorang mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang dibakar oleh tubuh. Namun, menentukan jumlah defisit kalori yang tepat sangat penting untuk mencapai tujuan penurunan berat badan secara efektif dan aman.
BACA JUGA:Pulang Ngajar, Guru PPPK Tertimpa Pohon Tumbang
Berdasarkan rekomendasi ahli gizi, mengurangi asupan kalori harian sebanyak 20% hingga 25% dari kebutuhan kalori total sering kali dianggap sebagai pendekatan yang efektif. Ini setara dengan pengurangan sekitar 500 kalori per hari, yang dapat membantu menurunkan berat badan tanpa membuat tubuh merasa kelaparan atau lemas.
BACA JUGA:Dua Desa di Seluma, Sudah Aktif KIM
Strategi lain yang popular adalah mengurangi 500 hingga 750 kalori setiap hari, yang dapat memberikan hasil yang signifikan dalam jangka waktu yang lebih singkat. Meskipun demikian, penting untuk tetap memperhatikan asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh agar kesehatan tetap terjaga.
Mengombinasikan pengurangan kalori dengan peningkatan aktivitas fisik adalah metode yang banyak dipilih oleh pelaku diet. Misalnya, seseorang dapat mengurangi asupan kalori sebanyak 250 kalori per hari dan membakar tambahan 250 kalori melalui olahraga, seperti berjalan cepat selama 60 menit. Metode ini tidak hanya membantu menciptakan defisit kalori yang sehat, tetapi juga meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.