Koranradarseluma.net - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Seluma H Heriansyah menyampaikan masih menunggu aturan resmi terkait dengan libur satu bulan penuh untuk pelajar. Apabila diberlakukan libur selama satu bulan penuh maka Kemenag akan mengarahkan kegiatan pesantren kilat, MTA, dan MTQ. "Untuk libur lebaran hasil terakhir zoom metting dengan Menteri Agama masih menunggu surat keputusan bersama (SKB) tiga menteri. Yaitu Menteri Agama, Kemenpan RB, dan Menteri Pendidikan," kata Heriansyah, kemarin (13/1).
Diakui oleh Heriansyah Kementerian Agama pada dasarnya mendukung agar pada saat ramadan pelajar sekolah diliburkan. "Kalau untuk menteri menginginkan agar libur selama lebaran. Kalau nantinya diberlakukan libur selama ramadan maka tentu kita akan menyarankan kegiatan-kegiatan keagamaan. Kita sadar bahwa tidak seluruh orangtua memiliki waktu. Maka tentunya kegiatan-kegiatan seperti MTA, MTQ, dan pesantren kilat akan dilaksanakan," jelasnya.
Berdasarkan kalender Hijriyah yang disusun oleh Kemenag, awal Ramadan diperkirakan jatuh pada 1 Maret 2025, yang berarti kurang dari dua bulan lagi.
Dengan waktu yang semakin singkat, masyarakat menanti kepastian dari pemerintah terkait kebijakan tersebut.
Wacana ini memicu berbagai tanggapan dari masyarakat. Beberapa pihak mendukung rencana libur panjang selama Ramadhan dengan alasan agar siswa dapat lebih fokus menjalankan ibadah puasa, tarawih, dan memperdalam ilmu agama.
Di sisi lain, sebagian orang khawatir jika libur panjang akan memengaruhi capaian akademik siswa, terutama yang menghadapi ujian sekolah atau persiapan kelulusan.