Setelah kasus pemerasan turis di DWP 2024 viral, polisi buka suara membantah pihaknya terlibat.
Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Jamalinus Nababan mengatakan kehadiran polisi dalam DWP 2024 hanya bertugas mengamankan acara, tidak melakukan pemerasan.
"Kalau sepengetahuan kami, kami tidak monitor kejadian seperti itu, ditangkap, dipalak dan tes urine," kata Jamalinus saat dihubungi Kamis (19/12/2024).
BACA JUGA:Golkar Buka Pintu Lebar bagi Jokowi Jadi Kader hingga Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD
BACA JUGA:Cegah Politik Uang, Komisi II DPR Kaji Formula Tepat Kepala Daerah Dipilih DPRD
"Kami sedang cek juga ke jajaran kita apakah ada kejadian seperti yang diberitakan," sambungnya.
Banyak pihak menyayangkan dan mengecam pemerasan turis di DWP oleh oknum polisi.
"Kami malu karena tidak hanya Anda (turis Malaysia) kehilangan uang, tetapi kehilangan rasa hormat terhadap negara Indonesia," kata anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat Hinca Pandjaitan.
"Kita ini tuan rumah, tapi malah menjadikan tamu sebagai objek pemalakan. Apa yang terjadi? Apakah menjadi aparat kini berarti lisensi untuk bertindak seenaknya? Seakan-akan, hukum itu ada di kantong mereka, dan urusan selesai hanya dengan suap," lanjutnya.
Hinca meminta Polri mengusut kasus pemerasan turis di DWP 2024.
BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis, Harus Bersih dari Korupsi
BACA JUGA:Prabowo Lawatan ke Mesir, Gibran Jadi Plt Presiden