Kasus DBD Di Seluma Meningkat Jadi 25 Orang, Dinkes Himbau Masyarakat Terapkan 3 M

Jumat 26 Jan 2024 - 16:34 WIB
Reporter : tri suparman
Editor : EMA

 

 

PEMATANG AUR - Diawal tahun 2024 ini, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Seluma, menjadi penyakit yang kini patut diwaspadai pasca adanya perubahan cuaca. Bagaimana tidak, di awal tahun 2024 ini sudah tercatat sebanyak 25 kasus DBD yang terjadi di wilayah Kabupaten Seluma.

 

Walaupun diketahui, jika pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Seluma telah melakukan berbagai upaya. Yakni salah satunya telah melakukan upaya Fogging yang belum lama telah dilakukan di sejumlah titik. Akan tetapi belum menunjukan pengurangan jumlah kasus DBD secara signifikan di Kabupaten Seluma.

 

Seperti data yang terhimpun dari Dinkes Kabupaten Seluma, jumlah kasus DBD sejak sepekan terakhir telah tercatat sebanyak 25 kasus. Menyusul terbaru ada 4 warga asal Desa Selingsingan, Kecamatan Seluma Utara secara bersamaan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tais untuk mendapatkan penanganan medis, karena dinyatakan positif mengidap DBD.

BACA JUGA:Program Kolaborasi di Kota Agung Masih Banyak PR

"Iya, untuk kasus DBD sat sedang meningkat. Sejauh ini sudah ada 25 kasus," sampai Kepala Dinkes Kabupaten Seluma, Rudi Syawaludin, S Sos melalui Sekretaris dinas (Sekdis), Ridwan, MKm.

 

Sebagian besar sebaran penderita DBD ini, terbanyak dari wilayah Kecamatan Talo. Yakni terdapat sebanyak 8 kasus, disusul Kecamatan Seluma Timur sebanyak 7 kasus. Para penderita DBD saat ini masih dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan, dari Puskesmas hingga dirawat di RSUD Tais.

 

Menyikapi tingginya kasus DBD Ridwan juga mengatakan, jika pihaknya telah melakukan upaya Fogging. Hanya saja Fogging hanya dapat membunuh induk nyamuk aedes aegypti saja. Sedangkan telur dan jentik nyamuk tak dapat terjangkau oleh Fogging.

 

Sehingga menurutnya, upaya tepat sasaran hanya dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan disekitar rumah. Yakni dengan menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.

Kategori :