Koranradarseluma.net - Harus diperhatikan betul-betul kesehatan dan asupan gizi pada anak, dan terlebih 1000 hari pertama kehidupan manusia (HPK) dalam pencegahan stunting. Hal ini disampaikan Kepala Dinas PPKB-P3A Bengkulu Selatan, Ferry Kusnadi, SE saat menghadiri undangan di Desa Suka Maju Kecamatan Air Nipis sekaligus menjadi pembicara mengenai percepatan penurunan stunting tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
BACA JUGA:Sampah Rumah Tangga Bernilai Ekonomis, TNI Siap Terlibat Sukseskan Pengelolaan Sampah
Yang mana kegiatan juga dilakukan Satgas Stunting Bengkulu Selatan melalui pertemuan internalisasi pengasuhan balita."Stunting adalah keadaan gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kurangnya asupan gizi serta penyakit infeksi yang berlangsung lama. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh status gizi pada masa usia subur, saat hamil dan menyusui yang sangat menentukan keberhasilan tahap pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya,"ujar Ferry.
BACA JUGA:Dua Nelayan Bengkulu Selatan yang Hilang, Ditemukan di Kaur Kondisi Sehat
Dikatakan Ferry, stunting akan mengakibatkan terjadinya loss generation, dimana anak-anak akan menjadi beban bagi keluarga, masyarakat dan pemerintah. Maka dari itu hari disiasati dari sekarang. "Banyak faktor penyebab stunting mulai dari faktor langsung termasuk asupan makanan dan status kesehatan dan faktor tidak langsung seperti pola asuh, tingkat ekonomi keluarga, dan kondisi sanitasi lingkungan,” tutur Ferry.
Ia menambahkan dalam bahu membahu menangani stunting dengan masif, termasuk memberikan pemeriksaan gratis kepada ibu hamil sangat positif dilaksanakan."Untuk menyelesaikan stunting maka perlu membangun komunikasi yang intens, semua tanpa terkecuali diajak bergotong royong dalam menangani stunting. Serta pentingnya mengambil langkah-langkah yang tidak hanya bersifat penanganan, tetapi juga pencegahan,"jelas Ferry.(yes)