Koranradarseluma.net - Berita politik sepanjang Selasa (26/11/2024) masih diwarnai dengan persiapan hari pencoblosan Pilkada 2024 yang akan digelar pada hari ini, Rabu (27/11/2024). Sejumlah tokoh menyuarakan agar Pilkada 2024 dapat tetap menjunjung tinggi netralitas dan dilaksanakan secara jujur dan adil.
Berita lainnya datang dari Prabowo Subianto yang akan memberikan gelar pahlawan nasional kepada sejumlah tokoh, hingga pembentukan Kaukus Kebangsaan dan Pembangunan Berkelanjutan MPR.
Berikut rangkuman isu politik terkini sepanjang Selasa (26/11/2024).
Netraliltas Pilkada 2024
Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan atau BG menegaskan, kualitas Pilkada 2024 sangat ditentukan oleh netralitas penyelenggara pemilu, aparat keamanan, dan pejabat birokrasi hingga tingkat desa.
Untuk itu, BG berharap, semua pihak menjaga prinsip netralitas Pilkada 2024 untuk memilih 37 pasangan gubernur/wakil gubernur, 93 wali kota/wakil wali kota dan 415 bupati/wakil bupati.
Prabowo Subianto Bakal Beri Gelar Pahlawan Nasional
Presiden Prabowo Subianto bakal memberikan gelar pahlawan nasional kepada para tokoh. Ada sebanyak 16 tokoh yang telah diusulkan Kementerian Sosial (Kemensos).
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan, dari usulan 16 tokoh tersebut akan kembali diseleksi oleh Prabowo terkait siapa saja yang layak diberikan gelar pahlawan nasional, seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
Jokowi Akan Mencoblos di TPS 12 Banjarsari Solo
Mantan presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama istri Iriana Jokowi akan mencoblos Pilkada 2024 di TPS 12 yang berada di SDN Sumber 3, Kelurahan Sumber, Banjarsari, Solo, Rabu (27/11/2024).
Dari data DPT di TPS 12 Sumber, nama Jokowi berada di urutan nomor 217, dan Iriana di urutan nomor 199, yang beralamat di Jalan Kutai Utara RT 08/RW 07.
Kaukus Kebangsaan dan Pembangunan Berkelanjutan MPR
MPR membentuk Kaukus Kebangsaan dan Pembangunan Berkelanjutan (KKPB). Kaukus itu menegaskan pembangunan berkelanjutan dan kebangsaan harus berjalan seiring, tidak boleh menegasi satu sama lainnya.
Menurut Ketua MPR Ahmad Muzani pembangunan berkelanjutan akan kehilangan maknanya apabila dilakukan tanpa semangat kebangsaan.