Waspada Demam Berdarah, Laksanakan Pemberantasan Sekarang

Selasa 19 Nov 2024 - 09:26 WIB
Reporter : Muchtar Ilyas
Editor : Zeni Sesnita

 

Koranradarseluma.net - Musim penghujan telah datang beberapa pekan lalu di Bengkulu Selatan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Bengkulu Selatan (BS) menghimbau betul agar warga waspada dengan kondisi cuaca yang berubah, dan beberapa hal lain juga perlu di waspadai salah satunya berkaitan dengan penyakit Berdarah Dengue (DBD)."Penyakit DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus dengan gejala umum diantaranya demam tinggi mendadak, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, mual dan muntah serta kelelahan, pendarahan hebat dan syok yang dapat membahayakan nyawa,"ujar kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bengkulu Selatan (BS), Didi Ruslan M.Si.

BACA JUGA:DKP BS Akan Gelar 2 Hari Pasar Murah, Ayo Warga Datangi

 

 

 

Dikatakan Didi, pada umumnya penderita DBD juga akan mengalami fase demam selama 2-7 hari, yakni fase pertama hari ke 1-3 demam yang cukup tinggi sampai 400C, fase kedua hari ke 4-5 merupakan fase kritis, penderita akan mengalami turunnya demam hingga 370C dan merasa dapat melakukan aktifitas kembali merasa sembuh kembali. Dan pada fase ini jika tidak mendapatkan penanganan dan pengobatan yang serius dapat terjadi keadaan fatal, akan terjadi penurunan trombosit secara drastis akibat pendarahan pecah pembuluh darah.

BACA JUGA:Kehadiran Ketua DPD RI Pererat Hubungan Pemerintah Daerah

 

 

Sementara fase ketiga hari ke 6-7 demam kembali, fase ini merupakan fase pemulihan dimana trombosit perlahan-lahan naik kembali. Upaya terbaik dapat di lakukan yaitu melakukan upaya pencegahan melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan melakukan 3M plus. Yaitu menguras dan membersihkan tempat tempat penampungan air secara rutin. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air.

 

 

Mendaur ulang/memanfaatkan barang-barang yang dapat menampung air hujan."Mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, gotong royong membersihkan lingkungan, periksa tempat-tempat penampungan air,  meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup, memberikan lavasida pada penampungan air yang sudah dikuras, memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar, dan menanam tanaman pengusir nyamuk patut untuk dilakukan"kata Didi.

 

Kategori :