Koranradarseluma.net - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di berbagai wilayah di Kabupaten Seluma dan sekitarnya mengalami peningkatan.
Pantauan Radar Seluma di RAM Talo Desa Bunut Tinggi, harga TBS tercatat di papan merek pinggir jalan mencapai sekitar Rp 2.600 per kilogram. Dengan harga yang tinggi memberikan harapan bagi petani.
Dikatakan Ramkin Putrapetugas di RAM dikonfirmasi kemarin (22/10) membenarkan bahwa harga sawit di RAM mereka sesuka yang ada di papan merek per kilogram Rp 2.600.
Kenaikan harga ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Meningkatnya permintaan di pasar dan perubahan kebijakan ekspor menjadi salah satu penyebab utama. Selain itu juga kondisi cuaca yang memengaruhi hasil produksi kelapa sawit turut berperan dalam meningkatkan harga.
Dengan adanya kenaikan harga, para petani kelapa sawit di wilayah ini merasa lebih optimis.
Sebelumnya, harga yang fluktuatif sering kali membuat petani kesulitan dalam mengelola kebun dan merencanakan masa depan mereka. Namun, dengan stabilitas harga yang lebih baik, mereka kini dapat meningkatkan kualitas perawatan kebun, yang pada gilirannya diharapkan bisa mendorong produktivitas lebih tinggi.
Petani berharap harga TBS bisa terus meningkat hingga mencapai Rp 3.000 per kilogram. Kenaikan ini menguntungkan bagi petani secara langsung, tetapi juga berdampak positif bagi ekonomi masyarakat di pedesaan, yang mendorong sektor pertanian dan ekonomi didesa.
Peningkatan harga ini perubahan positif bagi industri kelapa sawit di daerah Seluma dan sekitarnya. Dengan stabilitas harga yang lebih baik, diharapkan petani mampu mempertahankan kualitas dan produktivitas, sekaligus meningkatkan kesejahteraan mereka di masa mendatang.
Sementara itu di Mukomuko, harga TBS sudah mencapai angka 3000/kg. Diungkapkan GM Radar Mukomuko harga sawit kini mencapai 3000/kg. ''Sudah semua pabrik 3000 di mukomuko. Namun RBS yang sudah masak. Saat ini petani sawit sedang menikmati hasil,''jelasnya.
Sama seperti di Seluma, di Mukomuko juga alami susana pencurian sawit yang tinggi. ''Marak pencuri. Jaga sawit sudah seperti jaga anak gadis.Pencuri merajalela,''jelasnya.