Koranradarseluma.net - Pasca hanyut terbawa arus jembatan sentra pertanian di wilayah kecamatan Kedurang Ilir beberapa hari ini, akibat luapan air Sungai Mertam. Sehingga akses jalan pertanian putus total, dan tidak dapat dilalui.
BACA JUGA:Lahan Samping Masjid Agung Falihin, Bakal Dibangun MAN
Kepala Desa Penindaian Kedurang, Iswanto menyebutkan hujan lebat terjadi sejak sepekan terakhir di wilayah Kecamatan Kedurang menyebabkan debit air Sungai Mertam meningkat dan menyapu jembatan sentra pertanian. "Untuk besi dan kayu jembatan hanyut terbawa arus Sungai Mertam ke hilir hingga puluhan meter bersama material sampah yang ikut hanyut saat banjir terjadi,"ungkap Iswanto.
BACA JUGA:Jelang Penutupan, Pelamar PTPS 615 Orang
Iswanto mengatakan dari sapuan air Sungai Mertam hanya menyisahkan abutmen di dua bagian sisi jembatan yang masih kokoh selepas banjir. Tetapi tetap saja jembatan tersebut tidak dapat dilalui baik dengan menggunakan motor atau mobil karena jembatan tidak dapat dititi lagi.
"Tidak sedikit petani mengalami kesulitan untuk mengeluarkan hasil pertanian pasca hanyutnya Jembatan Mertam. Sebab ada puluhan lahan pertanian masyarakat yang berada di seberang sungai, seperti tandan buah segar sawit dan jagung. Bahkan bukan petani yang memiliki lahan di sana bukan hanya satu desa, tetapi beberapa desa tetangga lainnya, seperti Desa Padang Bindu, Desa Limus dan Nanjungan,"ucap Iswanto.