Koranradarseluma.net - Mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), pihak Badan pendapatan daerah (Bapenda) Kabupaten Bengkulu Selatan proaktif mendatangi wajib pajak. Terhitung sejak Agustus 2024 lalu, capaian pendapatan daerah masih minim bahkan ada yang belum ada setoran dan terutama di Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bengkulu Selatan.
BACA JUGA:Sebanyak 507 Formasi Tes PPPK di BS Dibuka
Seperti pajak perhotelan, rumah makan dan ada beberapa lagi sumber PAD yang masih kosong capaian, untuk itu tim penagihan dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bengkulu Selatan langsung turun kelapangan mendatangi beberapa hotel yang ada di Bengkulu Selatan, untuk melihat berapa banyak perputaran omset usaha mereka terutama orang yang menginap selama tiga hari dalam satu minggu.
BACA JUGA:Hindarkan Pedagang PTM Kutau dari Rentenir
Kepala Bapenda Kabupaten Bengkulu Selatan, Didi Krestiawan, SE mengatakan petugas Bapenda sengaja memantau hotel, dan dalam satu hari petugas penagihan akan nongkrong mulai dari pagi hari sampai sore, sehingga terlihat nyata siklus jumlah orang yang menginap dalam satu hari.
"Hasil pantauan petugas kita nongkrong langsung dihotel, akan kami jadikan perbandingan dari jumlah kamar yang tersedia nantinya akan terlihat jumlah pemasukkan hotel dalam satu hari, setelah itu kami akan melakukan pertemuan berapa besar kesanggupan mereka membayar pajak,"ungkap Didi Krestiawan.
Dikatakan Didi, dilihat dari target, setiap pengusaha hotel tidak akan merasa keberatan untuk melakukan pembayaran karena untuk satu tahun saja, pajak yang harus masuk menjadi PAD totalnya hanya Rp10 jutaan. Jika dihitung jumlah hotel di Bengkulu Selatan ada sekitar 20 hotel, skala besar dan kecil. Artinya kalau mau diambil rata-ratanya hanya Rp 500 ribu saja dalam dalam satu tahun, tetapi sampai saat ini di bulan untuk jumlah PAD perhotelan belum ada yang masuk dari Dinas Pariwisata.