Koranradarseluma.net - Salah satu agenda program prioritas nasional yaitu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang mampu berdaya saing. Mencapai tujuan tersebut yaitu penyelenggaraan program KB dan kesehatan reproduksi yang diharapkan dapat berperan dalam penurunan angka kematian ibu.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dan Perlindungan Anak Bengkulu Selatan, Ferry Kuswandi,SE kembali menyampaikan bahwa salah satu penyebab angka kematian ibu yaitu masih banyaknya jumlah kehamilan yang berisiko tinggi termasuk kehamilan yang tidak diinginkan.
"Pentingnya upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam perencanaan keluarga dengan berbagai pilihan termasuk mensukseskan program KB yang sudah ada,"ujar Ferry.
Dikatan Ferry, pelayanan keluarga berencana ini merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan dan kesehatan masyarakat dalam program KB mewujudkan keluarga yang berkualitas, sehat dan sejahtera.
"Fasilitasi intensifikasi dan integrasi pelayanan KB merupakan langkah strategis pemerintah dalam memberikan akses yang berkualitas dalam pelayanan KB,"pungkas Ferry.
Untuk diketahui angka prevalensi stunting ditargetkan dapat diturunkan menjadi 14 persen ditahun 2024 ini. Sebagaimana ketentuan tersebut agar setiap calon Pasangan Usia Subur (PUS) berada dalam kondisi ideal untuk menikah dan hamil.
"Kita sangat mendorong supaya Pasangan Usia Subur (PUS) berada dalam kondisi ideal untuk menikah,"demikian Ferry.