Bacoan Jemo Kito - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Bengkulu Selatan (BS) kesulitan atasi masalah sampah, lantaran kekurangan armada pengakut sampah, armada tong sampah. "Munculnya sampah liar itu tidak dimungkiri karena kurangnya armada tong sampah, dan ditambah kurangnya maksimalnya mobil pengangkut sampah,"ungkap Kepala DLHK BS, Ahroni SP.MM.
BACA JUGA:Pemkab Usulkan Pembangunan Energi Terbaru Energi Air Berupa PLTMH
Dikatakan Ahroni, kebutuhan armada pengangkut sampah jauh kurang ideal, bahkan truk 6 unit 2 yang masih pantas layak guna. Sepatutnya 10 unit. Ia mengakui keterbatasan armada truk sampah, armada kontiner dan tong sampah menambah deretan permasalahan dalam penanganan sampah di Bengkulu Selatan. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan dukungan pasilitas pendukung alat angkut sampah, tempat penampung sampah.
BACA JUGA:Tambahan Anggaran Untuk Siltap Kades dan Perangkat Desan di Seluma, Rp 13 Miliar
Busa juga dukungan melalui pokir dewan. "Harapan saya secara bertahap akan melakukan perbaikan, terutama masalah tong sampah nantinya, diupayakan di APBD 2025 serta menggandeng perusahaan untuk dibantu melalui dana CSR,"pungkas Ahroni.
Ahroni menambahkan sampah berserakan di rumah atau di tanah membusuk akan menimbulkan banyak bakteri tumbuh di atasnya, dan terutama saat cuaca hangat dan lembab. Kemudian bakteri dan parasit akan menularkan berbagai penyakit bisa tersentuh oleh manusia. "Saya sarankan agar masyarakat tidak bosan-bosannya membiarkan sampah di buang sembarangan, supaya tidak menebar penyakit,"demikian Ahroni.(yes)