Petani Gagal Tanam, Kades Tagih Janji Bupati Seluma, Minta Bangun Irigasi

Kamis 15 Aug 2024 - 17:28 WIB
Reporter : tri suparman
Editor : Erlin Marfiansya

 

Koranradarseluma.net - Dimusim kemarau yang saat ini terjadi di wilayah Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu. Membuat para pertani persawahan mengeluh akan kesulitan air, untuk mengaliri area persawahan mereka. Seperti salah satunya para petani yang berada di wilayah Desa Tebat Sibun, Kecamatan Talo Kecil.

Hanya saja, dengan musim kemarau yang saat ini terjadi. Masyarakat Desa Tebat Sibun, khususnya para petani menagih janji Bupati Seluma, Erwin Octavian, SE. Yang telah berjanji akan membangun ataupun memperbaiki bendungan irigasi yang telah mengalami kerusakan di Desa Tebat Sibun.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Kepala Desa Tebat Sibun, Wekadin Saputra terkait dengan adanya janji Bupati Seluma. Yang berjanji akan memperbaiki bendungan telah mengalami kerusakan.

Sehingga saat ini tidak bisa lagi mengalirkan air. Hal ini tidak bisa dilakukan perbaikan oleh desa, karena membutuhkan anggaran yang besar.

"Iya ada mas, dulu sewaktu kegiatan sapa warga. Pak bupati telah menurunkan timnya memeriksa bendungan ini. Kata pak bupati kepada kami dan warga saat itu akan segera diperbaiki," sampainya.

BACA JUGA:Teddy - Gustianto, Terima B1 KWK Partai Nasdem, Pan dan Demokrat

BACA JUGA:Jasa Raharja, Salurkan Santunan Rp 50 Juta, Korban Lakalantas MD di Padang Pelasan Seluma

Mengingat saat ini bendungan ini adalah harapan satu-satunya bagi petani. Maka dirinya bersama warga menagih janji yang telah disampaikan oleh Bupati Seluma pada saat kegiatan sapa warga.

Bendungan yang ada ini dapat segera diperbaiki agar dapat difungsikan mengairi sawah petani.

"Mudah-mudahan pak Bupati tidak lupa dengan janji nya. Tolong pak Bupati, petani saya sangat butuh bendungan ini, untuk mengairi area sawah pak," ujarnya.

Walaupun belum dibangun permanen. Yang terpenting bisa mengairi area persawahan petani yang saat ini telah siap untuk ditanami. Kondisi bendungan tersebut saat ini telah berkondisi parah dan patah. Sehingga air tidak dapat dibendung ke saluran irigasi.

"Jika tidak segera diperbaiki, maka petani desa kami ini terancam gagal tanam. Ini yang saya takuti, karena sawah inilah harapan untuk menggantungkan hidup," harapnya.

 

Diketahui, jika petani yang berada di Desa Tebat Sibun memiliki luas lahan persawahan seluas 68,8 hektare. Lahan tersebut terancam tidak dapat ditanami lantaran kekurangan air. Sawah yang telah memasuki musim tanam ini, terpaksa tertunda dilakukan penanaman bibit. Karena kering dan tidak ada air yang dapat mengairi.

Kategori :