TALANG DANTUK - Terhitung dari tahun 2017 hingga detik ini, guru Paud di 22 kelurahan di kabupaten Seluma tidak memiliki honor atau gaji. Hal ini telah berlangsung terhitung dari tahun 2017. Hal ini berbanding terbalik dengan guru paud di setiap desa di kabupaten Seluma, justru mendapatkan honor dari Dana Desa(DD).
"Terakhir kami hanya menerima honor Rp 50 ribu, namun hingga detik ini tak kunjung ada dialokasikan sama sekali," keluh Ketua Paud, Almuttakin Yumiarti kelurahan Talang Dantuk dalam keluhannya kepada Bupati Seluma dalam kegiatan Sapa Warga di Kelurahan Talang Dantuk, Kecamatan Seluma.
Dikeluhkan bukan saja honor di paud saja, namun honor Posyandu juga tidak ada sama sekali di kelurahan. Sehingga selama ini bekerja sebagai sukarela dan bekerja saja. Padahal Posyandu garda terdepan dalam penanganan stanting di tingkat kelurahan. Hal ini juga berbanding terbalik dengan kader Posyandu yang ada di desa.
"Jadi sebenarnya keluhan kader Posyandu dan guru paud di kelurahan hanya bekerja sebagai sukarela," Keluhnya di hadapan bupati seluma.
Dengan tidak adanya honor pada guru paud dan kader Posyandu di kelurahan menjadi keluhan yang mendasar. Sehingga, ketua paud Almuttakin mengharapkan agar pemerintah kabupaten Seluma melalui Bupati Seluma bisa mengalokasikan anggaran honor di kelurahan.
"Setidaknya kami juga diberikan honor pak, karena di setiap desa ada anggarannya. Setidaknya setiap bulan Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu saja tak usah banyak banyak pak bupati," Harapnya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Seluma Erwin Octavian SE menerangkan jika program sapa warga yang tengah di lakukan ini bagian dari menjaring aspirasi masyarakat seluma. Termasuk mendengarkan satu persatu keluhan warga. Seperti saat ini yang dilakukan di kelurahan Talang Dantuk mendengarkan keluhan dari guru paud dan kader Posyandu. Termasuk kelompok kelompok petani.
"Segala aspirasi ini akan kita himpun dan akan menjadi prioritas pada tahun 2024 mendatang dan ini saya akan pastikan tahun mendatang sudah terealisasi," Sampainya.
Ditambahkan, jika pada sapa warga yang sudah dilakukan pada lokasi lainnya di 46 desa. Sudah tercatat aspirasi warga. Yang terutama adalah kekompakan warga. Selain itu,keinginan insfratuktur fisik dan non fisik bisa terpenuhi. Maulai dari jalan mulus hingga akses pertanian. Termasuk keluh kesah warga di sampaikan satu persatu. "Ini salah satu tujuan dari sapa warga dimana satu persatu keluhan warga bisa terjawab secara langsung. Karena di sini ada kepala dinas yang akan membidangi akan keluhan warga tersebut," Imbuhnya.(ndo)