Bacoan Jemo Kito - Sampai saat ini, polemik tak pamitnya 11 Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri Fatmawati Soekarno (UINFAS) Bengkulu, belum selesai.
Lembaga Adat Desa Air Latak meminta, agar Mahasiswa atau pihak kampus UINFAS Bengkulu dapat dihadirkan. Agar dapat memperjelas permasalahan yang telah terjadi. Sehingga polemik yang sempat terjadi tersebut dapat terselesaikan.
"Saya minta, permasalahan ini segera diselesaikan. Kedua belah pihak harus dipertemukan, dilakukan mediasi. Agar jelas dan tidak ada pihak yang dirugikan," kata Yanto selaku Ketua Lembaga Adat.
Diakuinya, jika mereka selaku pengurus adat. Tidak terima dengan adanya Polemik yang telah terjadi. Lantaran dengan adanya permasalahan 11 Mahasiswa KKN UINFAS Bengkulu tersebut. Sangat berdampak buruk dengan masyarakat dan Desa Air Latak.
Jika polemik ini terus berlarut. Maka, nama baik Desa Air Latak akan buruk ke depannya. Terutama di mata Universitas. Sehingga imbasnya tidak akan ada lagi mahasiswa yang akan melaksanakan KKN di Desa Air Latak.
"Kami selaku adat hanya ingin kejelasan. Kami tidak mempermasalahkan Mahasiswa KKN ini pergi, tapi harus dengan baik-baik. Karena kalau seperti ini, sudah bisa dipastikan buruk nama Desa Air Latak," terangnya.
Masyarakat Desa Air Latak sangat terbuka, dengan kehadiran orang baru. Sehingga setiap orang baru yang datang ke Desa Air Latak, akan selalu dikunjungi untuk menjalin silaturahmi.
"Seharusnya mahasiswa KKN ini mengerti dan kami pun sangat melindungi keselamatan, keamanan selama berada di desa kami," tegasnya.