Bahaya Radikal Bebas, Picu Penyakit Kronis & Penuaan Dini

Sabtu 13 Jul 2024 - 07:02 WIB
Reporter : Bacakoranradarseluma
Editor : Bacakoranradarseluma

 

Bacoan Jemo Kito - Radikal bebas kerap disebut sebagai penyebab berbagai penyakit kronis dan penuaan dini. Meskipun tidak bisa dihindari, radikal bebas bisa diminimalisir dampaknya dengan asupan antioksidan,

sehingga bisa tetap sehat dan bugar menjalani aktivitas. "Radikal bebas bisa menimbulkan stres oksidatif yakni ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas yang berlebihan dan tubuh tidak mampu menetralkannya," kata Dr. Raissa E. Djuanda, MGizi, SpGK, AIFO-K, dokter spesialls Gizi Klinik di RS MMC Jakarta, dalam diskusi cara mengatasi radikal bebas di Jakarta, Rabu (10/7).

Dia mengatakan sebenarnya radikal bebas adalah bagian dari proses alami di dalam tubuh, juga berasal dari luar tubuh. Sumber radikal bebas di luar tubuh seperti polusi udara, asap rokok, sinar UV dari matahari, serta makanan yang kurang sehat.

Paparan radikal bebas yang berlebihan bisa menimbulkan kerusakan DNA, sehingga memicu penurunan imunitas, penurunan kesehatan tulang, hingga risiko penyakit jantung.

Ketika kadar radikal bebas seimbang dengan antioksidan, maka tidak menyebabkan bahaya.  Namun, jika kadar radikal bebas melebihi kapasitas tubuh menanganinya, kerusakan bisa terjadi.

BACA JUGA:Miliki Ganja, Warga Pondok Besi Bengkulu Diringkus Satresnarkoba Polres Seluma

"Oleh karena itu, sangat penting untuk mengimbangi dengan pola hidup sehat sejak dini dan mengonsumsi makanan serta minuman yang kaya antioksidan,” ujarnya.

Dia menambahkan ketika tubuh menggunakan oksigen dalam berbagai proses metabolisme, sekitar 1 sampai 2 persen sel menjadi rusak dan berubah menjadi radikal bebas.

Radikal bebas adalah sel rusak yang dapat menyebabkan kondisi negatif.  Disebut "bebas" karena mereka kehilangan molekul penting dan ketika “menempel” pada molekul lain yang sehat, dapat merusak sel bahkan DNA, yang kemudian dapat memicu timbulnya penyakit.

"Antioksidan adalah molekul yang memerangi radikal bebas di dalam tubuh, dan sebenarnya tubuh manusia memiliki pertahanan antioksidannya sendiri untuk mengimbangi radikai bebas agar tidak menimbulkan kerusakan seperti penyakit kronis," imbuhnya. Namun, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan jika tubuh kekurangan antioksidan, yaitu fokus pada pola makan sehat yang mengandung antioksidan.

Juga mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral, mengelola stres dengan baik dan menghindari paparan zat perusak. "Antioksidan banyak ditemukan dalam makanan seperti sayuran, buah-buahan, dan vitamin C dan E," terangnya.

Untuk masyarakat usia produktif yang aktif dengan kegiatan harian yang padat dan kesulitan memenuhi kebutuhan asupan antioksidan, bisa juga menambahkan susu yang mengandung antioksidan untuk memastikan asupannya tetap memadai. 

"Salah satu pilihannya adalah Entrasol Can Susu Steril yang mengandung ekstrak buah zaitun yang kaya antioksidan dan cocok menjadi teman setia beraktivitas," kata Director of Adult and Specialized Nutrition KALBE Nutritionals Robertus Parulian Purba.

Kategori :