Bacoan Jemo Kito - Kepala Dinkes BS, Didi Ruslan mengatakan stunting merupakan isu prioritas Nasional dan menjadi perhatian khusus juga di Kabupaten Bengkulu Selatan, karena menimbulkan dampak jangka panjang pada anak.
Anak tidak hanya mengalami hambatan pertumbuhan fisik, tapi nutrisi yang tidak mencukupi juga mempengaruhi kekuatan daya tahan tubuh hingga perkembangan otak anak.
"Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkulu Selatan terus berupaya menurunkan stunting dan wasting pada balita, juga masalah anemia dan KEK (Kurang Energi Kronik) pada ibu hamil. Maka dari itu, Dinkes BS menggelar rapat evaluasi dan pertemuan jejaring skrining layak hamil, Antenatal Care (ANC) dan stunting tingkat Kabupaten Bengkulu Selatan,"ungkap Didi.
Ia mengatakan dalam rapat evaluasi membahas tentang upaya mengurangi stunting di Kabupaten Bengkulu Selatan, salah satunya dengan pencegahan melalui skrinning Kehamilan (Skrinning Layak Hamil) bagi Calon Pengantin (Catin).
Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan Kabupaten Bengkulu Selatan khususnya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayu (AKB) dan stunting melalui pencegahan, saat ini Dinkes sudah membagikan ke sekolah-sekolah tablet penambah darah. Sebagai langkah pengurangan angka anemia bagi remaja. Dimana kita ketahui Anemia salah satu pemicu AKI, AKB.
"Masa remaja sehat, maka dapat mencapai Wanita usia Subur (WUS) menuju Pasangan Usia Subur (PUS) yang sehat. Fokus pondasi dengan pencegahan, berharap dapat bermitra dengan sekolah, Kantor Urusan Agama (KUA) di tiap kecamatan dalam rangka menguatkan untuk mempersiapkan lebih awal WUS memasuki PUS mempersiapkan layak hamil, dengan kondisi layak hamil bisa menghasilkan anak yang sehat,"kata Didi.
Menurut Didi dalam mencegah stunting pada balita mulai dari skrinning kehamilam bagi Calon pengantinnya (Catin).
"Implementasi skrining kehamilan bagi catin dan Pasangan Usia Subur (PUS) sebagai salah satu strategi penurunan Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi dan percepatan penurunan stunting,"pungkas Didi.