"Untuk sementara ini, kami melalui Dana Desa yang kini kawan-kawan masih dilapangan. Sembagikan sembako, seperti, Indomie, minyak goreng, sarden dan lainnya untuk warga yang terdampak akan musibah bencana banjir," terangnya.
Tak hanya itu saja, musibah bencana banjir ini juga terjadi di wilayah Desa Cahaya Negeri. Banjir di Desa Cahaya Negeri tidak hanya merendam rumah warga, bahkan jalan lintas provinsi pun turut terendam oleh genangan air yang semakin tinggi.
Menimbulkan kemacetan lantaran ada beberapa kendaraan yang mesinnya mogok akibat terendam air. Selain itu juga beberapa aktifitas warga menjadi terhambat, beberapa pesta pernikahan terpaksa mengalami jeda lantaran debit air semakin tinggi dan merendam venue hajatan.
Seperti yang dikatakan Nuzirwan Miril, mantan Kepala Desa Cahaya Negeri mengatakan, sejauh ini khusus di Desa Cahaya Negeri. Terdapat sekitar 50 rumah yang terendam banjir. Adapun lokasi persisnya di wilayah Dusun I dan Dusun II. Fenomena banjir di desa ini memang sudah menjadi langganan. Terlebih lagi jika terjadi hujan deras dengan durasi yang panjang seperti saat ini.
"Ada sekitar 50 rumah warga Desa Cahaya Negeri yang terendam banjir. Tepatnya di Dusun I dan Dusun II. Semua aktifitas menjadi terhambat, termasuk hajatan warga," ujarnya.
Nuzirwan menambahkan, awalnya meski hujan deras belum ada tanda-tanda banjir yang muncul
pada malam hari. Namun saat memasuki Sabtu pagi, tepatnya sekitar Pukul 06.00 WIB. Air mulai berdatangan dan memasuki rumah warga.
Bahkan saat ini ketinggian air mencapai setinggi paha orang dewasa, sedangkan di jalan raya hampir setinggi betis.
Hingga saat berita ini diturunkan, belum ada pergerakan dari Pemkab Seluma untuk menurunkan bantuan ke titik banjir ini. Sementara itu warga Desa Cahaya Negeri mulai mengungsi ke dataran tinggi, tepatnya ke arah Simpang Pekan yang masih berada di wilayah Dusun II Desa Cahaya Negeri.