Bacoan Jemo Kito - Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) mengumumkan, bahwa lembaga keuangan itu menyetujui pencairan dana senilai 2,2 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar hampir 36 triliun rupiah.
IMF memang acap kali mengucurkan anggaran untuk berbagai keperluan yang dibalut dalam bentuk pinjaman. Bahkan Indonesiapun pernah menerima kucuran IMF priode SBY dahulu.
Ukrainapun juga memanfaatkan dana IMF. Dengan pencarian dana itu, IMF sudah menyalurkan total 7,6 miliar dollar AS (sekitar 124 triliun rupiah) dana kepada Ukraina.
Penjatahan tersebut disetujui setelah IMF menyelesaikan peninjauan keempat terhadap perpanjangan perjanjian Ukraina dengan lembaga keuangan internasional tersebut.
BACA JUGA:Masih Banyaknya Titik Blank Spot, DPRD Berharap Seluma Merdeka Sinyal
BACA JUGA:Tayang di LPSE dan Siap Lelang, Dana Proyek Disdikbud Rp 29 Miliar
Dalam pernyataannya, IMF mengatakan “kinerja Ukraina tetap kuat” meski dalam kondisi yang penuh tantangan. “Semua kriteria kinerja kuantitatif untuk akhir Maret terpenuhi, dan semua tolok ukur struktural hingga akhir Juni dilaksanakan tepat waktu atau dengan penundaan singkat.”
Perekonomian Ukraina “tetap tangguh meskipun prospeknya masih menghadapi ketidakpastian yang sangat tinggi,” kata pernyataan IMF.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menjamu Presiden Slovenia Natasa Pirc Musar di Kyiv, ibu kota Ukraina, untuk membahas rencana pertemuan puncak perdamaian kedua dan perjanjian keamanan bilateral.
Kunjungan pemimpin Slovenia pada Jumat terjadi sehari setelah Zelenskyy menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) Uni Eropa. Dalam pertemuan puncak itu, Zelenskyy menandatangani tiga perjanjian keamanan, termasuk perjanjian jangka panjang dengan UE secara keseluruhan.