Bacoan Jemo Kito - Antrian di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 24.385.25 Sukaraja yang berada di Desa Lubuk Sahung, Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu saat ini juga panjang.
Walau saat ini, SPBU Sukaraja menerapkan pembayaran non tunai. Selain itu, SPBU Sukaraja mengungkap, antrian ini tidak ada pengaruhnya dengan insiden putusnya pipa distribusi pertamina, akibat tertabtak Kapal Tongkang pada (6/5) yang lalu. Hal tersebut seperti yang disampaikan Manajemen SPBU Sukaraja.
Dikatakan Sutarman selaku Humas SPBU Sukaraja mengatakan, untuk pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Sukaraja pada saat ini tetap normal seperti biasa.
Tidak ada pengaruh dengan adanya insiden tertabraknya pipa distribusi Pertamina di Pulau Baai oleh Kapal Tongkang.
BACA JUGA:Antrean Masih Panjang, Namun Seluma Tak Terdampak Insiden Putusnya Pipa Distribusi
BACA JUGA:Isi Solar di SPBU Tais Seluma, Belum Terapkan Non-Tunai
"Seperti kata pak Kadis ESDM Provinsi. Semua telah tertangani di hari insiden itu. Jadi khusus untuk kami di SPBU Sukaraja tidak ada dampak terkait insiden itu," sampainya.
Dirinya juga mengatakan, untuk pasokan atau kuota BBM di SPBU Sukaraja. Hingga saat ini belum ada penambahan. Yakni masih berjumlah 8 ton, untuk semua jenis BBM. Antrean panjang yang terjadi, karena antusias pemilik kendaraan yang ingin mendapatkan BBM Subsidi.
"Setiap BBM masuk memang sering panjang antreannya mas. Karena pemilik kendaraan ini ingin mendapatkan BBM subsidi," ujarnya.
Bahkan dirinya juga mengatakan, jika untuk di SPBU Sukaraja. Pihaknya menerapkan aturan ketat. Dilarang pengisian BBM subsidi menggunakan jerigen. Selain itu petugas juga diminta memperhatikan mobil maupun sepeda motor yang mengisi BBM. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya penimbunan BBM.