Diketahui, terhitung tiga hari ke belakang termasuk hari ini. Warga desa Padang Bakung tidak bisa menempati rumah mereka, hingga siang hari. Sedangkan pada malam hari juga tidak bisa di huni, karena masyarakat kwatir jika kondisi air akan kembali mengalami pasang.
"Saat ini rumah tak bisa di tunggu, karena masyarakat kawatir kondisi air akan kembali naik," terangnya.
Walaupun sudah memiliki tanggul penahan dibibir pantai. Namun diduga karena derasnya arus pasang dan memang posisi pemukiman yang lebih rendah dari laut maka terjadi banjir ROB.
Sementara itu, dari keterangan warga setempat Silustero (35) mengatakan, jika kejadian banjir ROB hampir menimpa warga setiap tahunnya. Dimana, kali ini posisi terdalam air mencapai 50 sentimeter. Tidak ada upaya evakuasi warga dan air dilaporkan telah surut tak lama. tercatat ada sebanyak kurang lebih 119 unit rumah warga penduduk desa setempat yang terdampak akan musibah banjir ROB.
"Untuk saat ini, kita yang terdampak hanya berharap air ROB ini bisa surut dan tidak lagi naik pada malam hari nantinya," harapnya.