Bacoan Jemo Kito - Selective mutism, bisu selektif, atau mutisme selektif adalah kondisi ketika seseorang tidak bisa berbicara secara mendadak pada situasi tertentu, misalnya saat bersama orang yang jarang ditemui atau ketika berada di depan banyak orang.
Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, namun lebih sering terjadi pada anak-anak berusia 2–4 tahun. Mari kenali apa itu mutisme selektif selengkapnya dalam artikel berikut ini.
Selective mutism atau mutisme selektif adalah gangguan kecemasan (anxiety disorder) yang terjadi ketika seseorang tidak bisa berbicara dalam situasi tertentu.
Kondisi ini biasanya dimulai pada masa kanak-kanak. Apabila tidak segera ditangani dengan tepat, bisu selektif bisa berlanjut hingga penderitanya beranjak dewasa.
Pada dasarnya, mutisme selektif bukan terjadi ketika seseorang menolak untuk berbicara, melainkan membuatnya benar-benar tidak bisa berbicara, panik, cemas, dan membeku. Namun, orang dengan kondisi ini masih bisa berbicara dengan baik saat tidak dihadapkan oleh situasi yang dapat memicu respons membisu tersebut.
Kondisi ini dilaporkan terjadi sekitar 0,7–2% dari populasi. Mutisme selektif biasanya timbul pada anak berusia 2–4 tahun, namun sering kali tidak diketahui sampai anak masuk sekolah. Jika tidak ditangani dengan baik, mutisme selektif dapat mempengaruhi kapasitas sosial-komunikatif, kesehatan mental, dan kualitas hidup pada masa remaja dan dewasa.
Belum diketahui secara pasti apa penyebab seseorang mengalami mutisme selektif. Namun, para ahli menduga bahwa kondisi ini dapat dipicu oleh beberapa faktor. Adapun sejumlah faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami mutisme selektif adalah sebagai berikut sebagaimana dilansir Siloam Hosptital.com:
BACA JUGA:Cegah Kanker Hingga Obesitas, Berikut Sederet Manfaat Labu Kuning (Pumpkin) Bagi Tubuh
Mengalami kondisi tertentu, seperti social anxiety disorder, fobia, autisme, separation anxiety disorder, post-traumatic stress disorder (PTSD), dan lain-lain.