"Apabila anak adam (manusia) telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya darinya, kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah (sedekah yang pahalanya terus mengalir), ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang selalu mendoakannya." (HR Muslim)
Namun di sisi lain, jika orang tua tidak dapat memenuhi kewajibannya, mengabaikan dan membiarkan anak-anak nya, tidak memperdulikan pendidikan Agama, dan tidak memberikan contoh yang baik maka mereka akan menanggung dosa yang besar.
Dalam Al-Qur'an Allah berfirman Surat At- Tahrim 6 Artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari Api Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah Malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan" ( QS At - Tahrim 6)
Kedua:
Sosok Pemimpin
Sosok seorang pemimpin adalah sosok yang bertanggung jawab atas apa yang ia pimpin, seorang pemimpin haruslah membawa pengikutnya untuk menuju ke jalan yang benar, mengambil kebijakan untuk kemaslahatan pengikutnya bersikap adil dan melindungi maka jika hal itu berhasil akan membawanya menuju Rahmat Allah SWT dan tentunya akan mendapat pahala yang besar dari Allah SWT sehingga mengantarkan nya ke Surga namun ketika sosok pemimpin berbuat zalim, tidak adil dan jujur hak pengikutnya terzalimi maka juga bisa mengantarkan nya ke jurang dosa besar.
Kelahiran di akhirat setiap pemimpin akan di mintai pertanggungjawaban Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Shad ayat 26 yang Artinya:
"(Allah berfirman,) "Wahai Daud, sesungguhnya Kami menjadikanmu khalifah (penguasa) di bumi. Maka, berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan hak dan janganlah mengikuti hawa nafsu karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari Perhitungan." (QS Shad 26)