PEMATANG AUR - Setelah tahun ini Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang kesehatan yang hanya di bawah Rp10 miliar dan digunakan untuk membangun Laboratorium, membangun gudang farmasi, dan lain-lain. Tahun depan DAK Kesehatan untuk Kabupaten Seluma mencapai Rp45 miliar. Bupati Seluma Erwin Octavian, SE membenarkan hal tersebut. Diakui oleh bupati dengan kenaikan DAK kesehatan ini pemerintah daerah akan fokus juga membenahi sarana dan pra sarana fasilitas kesehatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Salah satunya yaitu dengan rehabilitasi, relokasi, dan renovasi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
"Ya tahun depan DAK Kesehatan kita mencapai Rp45 miliar. Akan kita gunakan untuk pembenahan fasilitas kesehatan. Dan kita berharap tidak hanya fasilitasnya saja yang meningkat tetapi harus beriringan juga dengan peningkatan kualitas pelayanannya. Sehingga salah satu program kita yaitu Seluma Melayani benar-benar dapat terwujud," kata Bupati Seluma Erwin Octavian, SE, kemarin.
Selain akan renovasi tiga Puskesmas yaitu Kota Tais, Cahaya Negeri, dan Penago, DAK Fisik juga akan digunakan untuk relokasi dan pendirian baru Puskesmas baru Kelurahan Masmambang. Hal itu karena Puskesmas saat ini lokasinya tidak representatif.
Seperti yang diketahui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Seluma mengusulkan relokasi pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Masmambang yang berada di Kelurahan Masmambang Kecamatan Talo.
Untuk memperlancar dan memaksimalkan pembangunan relokasi puskesmas Masmambang tersebut, Dinkes Seluma telah mengusulkan anggaran melalui dana alokasi khusus sebesar Rp9 Miliar ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
"Harapannya agar usulan tersebut dapat diterima sehingga relokasi dapat berjalan pada 2024 nantinya," sambung Rudi Syawaludin Kepala Dinkes Seluma.
Untuk lokasinya, Rudi mengatakan bahwa
relokasi bangunan puskesmas ini nantinya akan dilakukan di Desa Bunut Tinggi Kecamatan Talo, karena disana sudah tersedia lahan eks lapangan bola milik pemerintah desa (Pemdes) seluas 3/4 hektare yang dihibahkan untuk relokasi puskesmas.
"Desa Bunut Tinggi tidak terlalu jauh dari Desa Masmambang, kebetulan lahannya tersedia dan siap dihibahkan. Karena jika ingin direlokasi di Kelurahan Masmambang, hingga saat ini belum ada lahan yang siap untuk dihibahkan," jelasnya Rudi
Dilanjutkan Rudi, alasan untuk melakukan relokasi tersebut karena lahan puskesmas Masmambang saat ini sempit dan puskesmas tersebut tidak memenuhi syarat terkait perizinan bangunannya lantaran jarak puskesmas dengan jalan raya hanya lima meter, sedangkan posisi lahan puskesmas tersebut tidak bisa dibangun dibelakangnya lantaran sudah mentok.
"Posisi jalan dan puskesmas yang cukup dekat ini selain tidak memenuhi syarat perizinan, juga membahayakan apabila ingin operasional keluar masuk puskesmas yang sering keadaan urgent," tutup Rudi.(adt)