Koranradarseluma.net - Memasuki bulan puasa ke 11 Ramadan 1446 H, harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Seluma cenderung normal. Kalau pengalaman setiap tahun mendekati terakhir penerimaan buah dari pabrik jelang hari raya idul Fitri, turunnya harga sawit banyak membuat toke sawit merugi. Karena harga yang dibeli dari petani lebih tinggi dari harga yang toke jual ke pabrik. Hal itu biasanya terjadi saat jelang lebaran, karena harga turun dalam satu hari bisa 3 kali.
Diketahui saat ini di Kabupaten Seluma harga TBS pada 11 Maret 2025 tercatat berada di kisaran Rp2.550 per kilogram. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan harga pada bulan sebelumnya yang sempat menyentuh Rp2.700 per kilogram.
Menurut keterangan salah satu toke sawit di Seluma Barat, Ansor (31), penurunan harga ini cukup memberatkan petani dan toke sawit, ditambah sortasi Ketat yang di lakukan pabrik yang kadang membuat pulangan buah kian banyak dan membuat tokeh sawit mengalami kerugian selama Ramadan.
"Kami berharap harga sawit bisa stabil atau naik menjelang Idul Fitri. Kalau harga turun terus, petani dan tengkulak kesulitan mencukupi kebutuhan rumah tangga," ujarnya.
Hal ini agar kiranya mendapat perhatian dari dinas terkait untuk dapat memberi perhatian kepada para petani dan toke sawit agar tidak terus mengalami kerugian menjelang hari raya idul fitri 2025 nanti.
Selain dari pada itu juga penerimaan terakhir TBS di kabupaten Seluma pada bulan Ramadan diperkirakan tanggal (24/03/25).
Selain itu, petani dan tokeh sawit berharap mendapat kebijakan kepastian dari dinas terkait yang berdasarkan data terakhir, harga TBS sawit di Kabupaten Seluma terus mengalami penurunan hingga H-21 Lebaran.