Koranradarseluma.net - Sejumlah petani di Kelurahan Masmambang peminta pelaku usaha bakso untuk memperbaiki limbah untuk penampung air bakso maupun penampung air cuci piring. Karena selama ini air limbah untuk penampung air tidak ada sehingga air dari bakso menyebar di sawah milik warga berada di samping warung bakso tersebut. Menurut keterangan salah satu petani Bastian dikonfirmasi kemarin (6) 3) mengatakan dengan air bakso yang menyebar di sawah warga pada pemilik sawah terkena air menjadi gatal dan pertumbuhan padi terhambat akibat air dari bakso yang tidak memiliki limbah atau penampung air.
Disampaikan Bastian pihaknya dan RT setempat pernah menegur tiga tahun lalu, supaya pelaku usaha bakso membuat penampung air baksonya supaya tidak menyebar di sawah warga. Namun sampai sekarang pihak usaha bakso tak kunjung membuat limbah maupun tempat khusus untuk penampung air bakso tersebut. Petani meminta agar pemilik warung tertib. Supaya air-air rumah mereka tidak menyebar di sawah milik masyarakat.
Menurut keterangan salah satu petani, air limbah dari warung bakso itu mengalir ke sawah mereka, menyebabkan bau tak sedap dan berpotensi merusak tanaman. “Kami sangat terganggu dengan kondisi ini. Air yang seharusnya mengairi sawah malah tercemar, dan ini bisa berdampak pada hasil panen kami,” terang seorang petani setempat. Para petani berharap pemilik Warung segera mengambil langkah perbaikan, seperti membuat sistem pengelolaan limbah yang lebih baik agar tidak mencemari lingkungan, demi kelestarian lingkungan dan keberlanjutan pertanian di Masmambang.
Kemarin dikonfirmasi pemilik warung Bakso Goyang Lidah Takim menyampaikan bahwa air limbah tersebut bukan hanya air dari warung mereka juga dari tetangga, kami sering melakukan pembersihan siring untuk menghindari bau, "terangnya.